Kamis, 10 Desember 2009

Cerita Menginspirasi Seorang Guru

Untuk para guru, fasilitator serta mubaligh, mubalighot....
Semoga menginspirasi

Mrs Thompson.

Ketika ia berdiri di depan kelas 5 pada hari pertama sekolah, dia memandang murid-muridnya dan memulai berkata bahwa dia akan mencintai semua anak anak dengan cara yang sama.
Tapi itu mungin sulit dan tidak mungkin.
Di kursi barisan depan kelas itu , duduk lemas seorang anak kecil bernama Teddy Stoddard.
Mrs Thompson sebenarnya sudah memperhatikan Teddy sejak setahun sebelumnya dan terlihat dia tidak bermain dengan anak-anak lain. Bajunya tampak berantakan dan dia selalu terlihat kumal .
Teddy terlihat tidak menyenangkan.

Itu berlangsung hingga Mrs Thompson benar-benar terpaksa memberikan nilai dengan tulisan merah yang besar, membuat tanda cross (X) tebal dan kemudian menuliskan huruf "F" besar di kertas ulangannya.
Di sekolah tempat Mrs Thompson mengajar, seorang guru diminta untuk memeriksa tinjauan setiap anak atas catatan masa lalu. Mrs Thompson sangat terkejut ketika melihat berkas catatan milik Teddy.
Gurus Kelas I Teddy menulis, "Teddy adalah anak yang cerdas dengan mudah tertawa. Dia melakukan pekerjaannya dengan rapi dan memiliki sikap yang baik ... Dia selalu bersukacita ketika berada di sekitar teman temannya."

Guru kelas kedua menulis, "Teddy adalah murid yang sempurna, sangat disukai oleh seluruh temannya, tetapi kehidupannya mulai terganggu karena ibunya memiliki penyakit kronis dan menahun. Hidup di rumah dengan kondisi itu bagi Tedi adalah suatu perjuangan keras."

Guru kelas tiganya menulis, "kematian ibunya merupakan pukulan keras kepadanya. Gurunya saat itu telah berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi Teddy, tetapi ayahnya tidak menunjukkan sikap kerjasama yang baik dan akhirnya mempengaruhi Tedi karena beberapa langkah pertolongan ini tidak diambil."

Guru kelas empat Teddy menulis, "Teddy menarik diri dari pergaulan dan tidak menunjukkan ketertarikannya di sekolah. Kini dia tidak memiliki banyak teman dan terkadang tertidur di kelas."

Sekarang, Mrs Thompson menyadari masalah yang sebenarnya dan dia sangat malu terhadap dirinya sendiri.

Pada saat Natal tiba Mrs Thompson merasa tidak enak ketika murid-muridnya memberinya hadiah natal yang dibungkus dengan pita-pita yang rapi dan kertas yang menyala indah, sementara ia menerima pemberian Teddy yang agak kacau dibungkus dengan kertas cokelat yang ia dapatkan dari kantong belanjaan. Mrs.Thompson bersusah payah untuk membuka pemberian Teddy ini di tengah-tengah kado yang lain. Beberapa anak mulai mentertawakan saat mengetahui isinya adalah gelang berlian imitasi dengan beberapa manik batunya yang sudah hilang, dan sebuah botol parfum yang isinya tinggal seperempat. Mrs Thompson berusaha mencegah tertawaan anak-anak yang lain, dia justru berkata betapa cantiknya gelang itu, kemudian memakainya, dan mengusap beberapa tetes parfum di pergelangan tangannya.

Teddy Stoddard tetap tinggal didalam kelas setelah jam sekolah berakhir hari itu, cukup lama untuk mengatakan sesuatu, "Mrs Thompson, hari ini bau wangi anda seperti wangi ibu saya dulu."

Setelah teddy pergi ia tidak kuasa menahan tangisnya setidaknya selama satu jam. Sejak hari itu juga, ia memutuskan berhenti sekedar mengajar tentang membaca, menulis, dan berhitung. Sebaliknya, kini ia mulai mengajar anak-anak dengan cara yang berbeda.
Mrs Thompson mulai berusaha memberi perhatian khusus kepada Teddy. Saat ia bekerja sama dengan muridnya itu , pikiran Teddy mulai hidup. Semakin ia memberikan dorongan, semakin cepat ia dapat memberikan respon. Pada akhir tahun pelajaran, Teddy telah berhasil menjadi salah satu anak-anak yang terpandai di kelasnya.

Setidaknya, Mrs Thompson berhasil menjawab kesangsiannya bahwa kini ia dapat membuktikan ia mencintai semua anak-anak muridnya. Sekarang Teddy berhasil menjadi salah satu "murid terbaiknya ".

Setahun kemudian, ia menemukan sebuah surat dibawah pintu rumahnya, dari Teddy yang saat itu bukan lagi muridnya mengatakan bahwa Mrs Thompson adalah tetap guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.

Enam tahun berlalu dan ia kembali mendapat catatan lain dari Teddy. Dia kemudian menulis bahwa dia telah menyelesaikan sekolah menengah dengan peringkat juara ketiga di kelasnya, dan Mrs Thompson adalah tetap guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.

Empat tahun setelah itu, ia menerima surat yang lain, Teddy menceritakan bahwa hal-hal yang sangat sulit sedang ia lalui, tapi ia akan tetap terus menyelesaikan sekolah, ia telah terbiasa dengan hal itu, Teddy kemudian lulus dari akademi dengan penghargaan tertinggi. Dia meyakinkan Ny Thompson lagi, bahwa dia tetap guru yang paling disukai yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.
Kemudian empat tahun berlalu dan surat yang lain datang. Kali ini ia menjelaskan bahwa setelah dia mendapat gelar pasca sarjana, ia memutuskan untuk berpindah sedikit lebih jauh. Surat itu menjelaskan bahwa Mrs Thompson masih menjadi yang terbaik dan guru favorit yang pernah dimiliki. Tetapi namanya telah sedikit lebih panjang surat ditandatangani, Theodore F. Stoddard, MD.

Ceritanya tidak berakhir di sini. Ada surat lain yang datang pada musim semi. Teddy bercerita ia bertemu dengan seorang gadis dan akan menikahinya. Dia menjelaskan bahwa ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan dia bertanya apakah Mrs Thompson setuju untuk hadir pada proses pernikahan dan menempati tempat duduk yang biasanya disediakan untuk ibu pengantin pria.
Tentu saja!! jawab Mrs Thompson bersedia.
Dan coba tebak? Mrs Thompson mengenakan gelang, yang beberapa batu rantainya telah hilang itu dan ia memakai parfum yang diingat Teddy. Parfum yang dulu dipakai ibunya pada Natal terakhir mereka bersama-sama.
Mereka saling berpelukan, dan Dr Stoddard berbisik pada Mrs.Thompson, "Terima kasih Mrs Thompson, anda telah memberikan kepercayaan diri saya. Terima kasih banyak karena telah membuat saya merasa berharga dan Anda telah menunjukan pada saya bahwa saya memiliki kesempatan membuat perubahan."
Mrs Thompson, dengan mata berkaca-kaca, berbisik kembali. Dia berkata, "Teddy, semua yang kamu fikirkan itu salah. Sebetulnya justru kamulah orang yang telah mengajari aku bahwa aku dapat membuat perbedaan. Sebetulnya saat itu aku tidak tahu bagaimana caranya benar benar mengajar sampai aku bertemu denganmu."

Ingatlah - bahwa di mana pun Anda pergi, dan apa pun yang Anda lakukan, Anda akan memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan pandangan seseorang.
Mari mencoba melakukannya dengan cara yang positif.

Tidak sekedar menyampaikan...

How to say No…dengan cara asertif

Kutipan dari milist semoga bermanfaat.

Banyak ajakan SAY NO TO…(drugs, friends, males, BT dll) kini kita membahas bagaimana caranya untuk belajar mengatakan “Tidak” dengan baik dan tepat. Karena kita sendiri sadar, bahwa karena keterbatasan PD, waktu, tenaga dan pikiran kita, seringkali kita tidak bisa mengontrol apa yang menjadi prioritas kita, dan apa yang tidak, yang sering terjadi adalah kita mengesampingkan tugas utama karena melakukan tugas2 yang lain yang diminta baik secara halus maupun bujuk rayu / perintah oleh orang lain.
Kita harus tahu, bahwa tidak ada salahnya kita berkata “Tidak” selama itu baik dan benar.

Biasanya berlaku ketika kita mempunyai alasan yang kuat seperti :
Pekerjaan utama yang akan saya kerjaan mempunyai pengaruh yang besar jika berhasil/gagal diselesaikan. Misal project dengan nilai besar.
Berurusan dengan masalah Agama, amanat menjaga anggota keluarga, kalau ditinggalkan tentunya dosa.
Sudah dan sedang ditengah-tengah pekerjaan kategory “High Priority”yang harus diselesaikan saat itu juga.
Jadwal hari ini sangat padat, dan penuh dengan deadline.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain tidak terlalu penting/urgent.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain bisa dilakukan oleh orang lain selain kita.
Kita tidak bisa melakukan dengan baik pekerjaan tersebut, misal kita tidak pernah membuat naskah pidato untuk acara penting, dan disuruh membuat naskah pidato.
Bagaimana cara mengatakannya supaya mereka mengerti?
Pastikan anda mempunyai alasan yang kuat, baik dan benar untuk menolaknya.
Jelaskan dengan bahasa yang sopan, baik dan benar.
Berhenti sebentar jika kita sedang melakukan pekerjaan, jelaskan secara face to face langsung bahwa kita sedang sibuk mengerjakan sesuatu dan tidak bisa membantu. Jika anda menolak tanpa berhenti bekerja saat itu atau bahkan tidak menoleh, anda seperti tidak menghargai permintaan dia.
Jika memang pekerjaan tersebut tidak urgent, kita bisa membantunya setelah pekerjaan utama kita selesai, ingatlah untuk menepatinya setelah itu. Misal “Saya tidak bisa membantu sekarang, mungkin setelah makan siang saya mempunyai waktu untuk membantu kamu masalah itu,ok?”
Jika di perlukan berikan bantuan singkat supaya dia bisa mengerjakan sendiri. Misal “Untuk membuat report xxx, kamu bisa menggunakan template report sebelumnya, hanya perlu mengubah value2nya dan analysisnya, lihat juga report2 yang lain sebelumnya sebagai gambaran, jika sudah selesai mencoba, nanti saya akan bantu memeriksanya”
Jika memang bisa di lakukan oleh orang lain, cobalah untuk menawarkannya. Misal “Jika kamu membutuhkan itu sekarang, sayang sekali saya tidak bisa, mungkin kamu bisa meminta bantuan orang lain”

Gowes Pandeglang Lagi dengan goweser Gunung Pinang




Tour de van dheglank


(Tour di Pandeglang)



Akhirnya dapat konfirmasi akhir dari Abah sesepuh goweser TGP pada Jum’at malam bahwa goweser positif ikutan trip kali ini berjumlah 40 goweser.

He he he senang rasanya begitu udah pagi dapat menyaksikan satu demi satu pick up pengangkut sepeda mulai memasuki gang Pondok Nara Pandeglang, maklum semula rencana unload di alun alun batal karena MCK di sana tidak siap. (Sudah di cc ke Pemkab Pandeglang biar lebih siap, jangan bikin malu ah..)

Pada 08.00 setelah satu persatu sepeda siap dan goweser melakukan isi BBM, Abah melakukan salam selamat datang dan bertemu sesama pecinta sepeda sehat dari berbagai komunitas, sedikit briefing dan tidak lupa berdo’a serta foto (gak kalah pentiing).


Sontak saja urang Pandeglang di alun alun dan sekitarnya terkejut kejut begitu rombongan goweser start merayap menuju punggung gunung karang lewat on road Cihaseum sebanyak 38 sepeda. Maklum biasanya cuma 2 atau tiga sepeda saja, dan orangnya 4eL (lu lagi lu lagee).
Anak anak berseragam pramuka hingga tukang ojeg plus tukang gorengan mengelu elukan kedatangan tamu kehormatan ini. Bagaimana tidak? Jalan kaki ajah udah repot apalagi sambil nuntun sepedah… hebat betuul? (Upss!!)
Sebenarnya track ini dilakukan sekedar pemanasan mengingat goweser TGP punya ritual nanjak dulu baru jalan… tapi doow mohon maaf kepada temans yang belum biasa khatam Gunung Pinang, track ini menjadi siksaan (jangan kapok oom ya?).

Setelah 3km jaak nanjak, baru dari Pasekon goweser diarahkan wajiiib turunkan seat post untuk bisa menikmati bonus turunan dan perosotan single track karena karakter track disini agak lumayan bahaya bagi pemula, tanah licin dan batu lepas serta undakan 1 meteran menghadang di jalur high speed seperti jebakan. Saya perlu 4 kali naik turun di track ini untuk hafal setiap lekukannya, jadi kaget ruarr biasa saat tahu 1 sepeda yang nempel ketat ikut lompat lompat di turunan Down Hill ini ternyata goweser senior banget, Mbah Kamil! usia 60an santai saja nempel saat jumping di turunan track downhill di Pasekon. Padahal tangan dan betis udah kesemutan banget nih...Duuh mbah dulunya rajin minum susu ya?

Di ujung track 20 goweser yang mulai panas setelah ajrut ajrutan terpaksa cooling down menunggu lagi 18 goweser dibelakang, (‘nanjak di erem, apa lagi turun?’ beberapa goweser sabar menunggu…). Dari sweaper ada info 1 goweser ter SALTO kegirangan, maklum goweser satu ini dendam, dulu track ini dipakai nanjak beliau misuh misuh, kini saat turun girang sekaleee sampe lupa diri, he he he pak Darno KBS besok jangan kapok ya, laen kali track ini dipake nanjak lagi aja ya??

Kembali ke Alun alun goweser lanjut ke track Ciekek, Cikole, Saruni dan tembus ke Cibuah perbatasan Pandeglang Rangkas. Track etape ini karakternya jauh lebih ringan, tanah, batu makadam dan sedikit on road dibawah kanopi hutan, walau sekali kali tanpa pemberitahuan dibalik tikungan tahu tahu ditunggu tanjakan… he he… nasib nasib… Lage lagee senior senior berjenggot putih menunjukan kegaekan nya dalam memainkan jempol menggeser rantai di sprocket, terbukti betul tidak ada yang turun menuntun. Mbah rofiq sih cuman siul siul ‘ ah… jalannya miring dikiiit’. makin tua makin menjadi He he pis mbahh!!

21 km, goweser break di Kampoeng Sabi, Check absen ada 6 goweser yang tidak ikut etape ini, mereka langsung menuju alun alun dan kembali duluan ke tempat start, ada yang pulang karena kehabisan waktu, ada juga yang mencegat di Gandarasa dipandu pemilik rumah makan karena kehabisan tenaga. At lest semua goweser bisa ketemu di Saung Gandarasa menyandarkan gowesan disaung pinggir kolam untuk melakukan lunch break, menikmati nasi timbel, ayam bakar, ikan mas pesmol, ikan asin ongong, sambel lalap dll. He he ada yang kelewat engggak ya?

Sehabis makan trip berlanjut menyusuri single track ke ‘lebak noong’, perjalanan hanya 2,3km menuju Pondok Nara tempat kita start tadi. Dekat sihh… tapi tanjakannya lumayan ‘ngehe’ He he he punten punten 'kurang sopran' terpaksa ikan mas dan timbel kembali di rogoh, ahhhh… melibas tanjakan rombongan masuk ke Pasar dan Alhamdulillah finish…

Rombongan ditunggu lagi oleh es mang Cawa, es campur legendaris kota Pandeglang, dijamin mempu mengganti pesmol dan timbel yang tekor.
Dihitung odometer menunjukan 27km… jam 13.00 track ini resmi khatam.




Alhamdulillah...

Lega sekali rasanya bisa semua finish. Ada beberapa newbie yang hadir dan tersiksa, tapi disinilah praktek berguru dari pengalaman, jangan hilangkan kesempatan buat belajar dari senior senior kita ya? Keep learning guys!!




Goweser tidak henti hentinya bercerita haha hihi, tapi waktu yang memaksa untuk bubar dengan pickup masing masing rombongan kembali ke kota asal.

Dapat sms dari Abah, jam 15.20 rombongan sudah kembali dirumah masing masing. Semoga bisa gowes bareng lagi, next time, next track, next newbie..

Ada beberapa etape yang masih belum dilewati, Alam Pandeglang senantiasa menunggu, track lengkap, variatif dan dekat dari Serang Cilegon. Semua dihidangkan oleh yang Maha Kuasa bagi hambanya yang pandai mengambil manfaat, tafakur dan bersyukur, Subhanalloh.

Keep gowes, keep our air clean!!
Salam Boseh

Edwin