Dear Goweser dan agan agan lain,
Setelah khatam gowes juz I (baca serie satu) , gowes Kerukunan juz II (baca serie dua) di ulang lagi di Pandeglang.
Yang datang walau usia senior, tetapi kelas badak semua. Tanjakan, turunan dilahap habis,
Elevasi dari 178 meter dpl hingga 650 meter dpl, bersahabat bukan?
Jumlah jarak 21km dengan karakter jalan aspal desa, single track (pinggir sungai, tanggul sawah, kebun dan hutan), maaf kepada peserta.....atas permintaan salah seorang peserta jalur aspal mulus hanya diseberangi saja....
Jam 07.00 rombongan sudah mulai unloading di depan Pondok Nara, wah cuaca bersahabat, terang, walau semalam hujan turun kami syukuri saja sebagai pembersihan track yang akan dilalui.
Sebelum start Mas Andri minta jatah isi tanki dengan teh manis dan pisgor + odading dibonusi dengan bacang.
Belum cukup juga, beliau minta plastik dan memasukan sisa yang ada di tampah ke dalam tas gendong.
Hiks..... ini sebagai penutup kekecewaan karena nasi goreng sea food Pondok tidak keluar katanya.
Group setelah berdoa, langsung line up, mutari alun alun, permisi ke mbahurekso gn karang... (tukang es maksudnya, sekalian pesen 5 porsi es campur buat nanti finish).
Jalur pedesaan langsung dilahap, menyapa anak anak kecil yang berlarian mengejar "sepeda gigi!!" teriak mereka (maksudnya sepedanya ada pemindah gigi nya). Jalanan basah, duuh beberapa ruas ini dulunya makadam yang enak dilahap pake hi speed sambil ajrut ajrutan, sekarang sudah diaspal dengan pasir batu. Tetapi buat sebagaian goweser sih masih tetap jadi track dambaan.
Tetapi tidak lama, group masuk ke single track (jalur setapak) tanah, menurun, ada tangga dari akar tanah... dan lumayan panjang.
Om Rustam unjuk kebolehan, semua goweser diminta turunkan seat post (tempat duduk) pada max down, gunanya agar lincah dan menghindari salto saat menukik diturunan. "Rebahkan beban di belakang" demikian instruksinya. Wah perhatian banget om satu ini.
Hasilnya lumayan manjur! Semua selamat dibawah.... walau ada juga yang nuntun....
Wah alhamdulullah jazakumullohu khoiron, Yang penting selamet....
Track dilanjut ke jalur kebun, hingga ada tanggul sawah. Goweser yang badannya besar dan agak kurang lincah (terganjal magic jar di pinggang) harus membayarnya dengan mandi disawah, nemanin kebo mandi.....
Uchin yang sedang berada di kota Palu sempat merasakan getarannya, dan mengkonfirmasi apakah ada hubungannya dengan trip Pandeglang kali ini? Yes, 86! demikian dikonfirmasi om Rustam, gempa berkekuatan 5,8 SR bersumber dari kebo / eh goweser jatuh barusan....
Ada juga break time di jalur pedesaan Pasauran, semua bekal dilahap habis. Mas Andri kini yang unjuk kebolehan mengalahkan yang lain....
Hingga setelah break, tiba tiba mas Paryanto perlu pertolongan segera karena sudah tidak kuat ingin buang hajat. Agak repot karena penduduk hanya memberinya cangkul (dol bon). Walah.... padahal sudah pembukaan 9 !!!
Tidak menyerah, rombongan menggowes mengejar pak Paryanto yang ngacir full speed didepan mencari pertolongan 'toilet' yang lumayan layak. Akhirnya 3km kemudian setelah menerjang jalur kebun dan hutan jati, kami menemukan gedung Diklat Provinsi, yang memiliki sarana 'melahirkan' yang nyaman.. Hahhhhhhhhh akhirnya.....selamat ya pak... ikut lega nih!!
Sepanjang perjalanan goweser selain tarik nafas, saling hibur, ketawa ketiwi tidak lupa saling bernasihat, sepintas terpikir oleh kami nasib generasi penerus putra putri / adik adik kami yang mungkin ingin juga berkomunitas seperti kami, bergaul sesama dalam komunitas, bernasihat, saling menjaga, saling berbagi ilmu, saling memberi (walau sekedar pisang goreng, bacang dan jajanan di perjalanan). Para bapak bapak saja senang berkomunitas, apalagi anak anak remaja..... dimana dan bersama siapa mereka bergaul menimba ilmu pengalaman dalam menjaga keimanan?
Timbulah niatan bersama, gowes juz III akan kita buat lebih meriah, mengajak goweser remaja yang setelah didata lumayan banyak, biar lebih rame dan dapat dijadikan ajang bersilaturahim mengasah asih 6 tobiat luhur...
Tepat jam 12.00 group selesai menuruni beberapa drop off dari pepohonan dan akar gunung karang, kami finish di tempat semula. mampir di es mbah rekso gn karang, Trip ditutup dengan nasi timbel Pondok Nara.
Group setelah mandi dan sholat, kembali ke Serang, Kramatwatu dan Cilegon, alhamdulillah selamat tidak kurang suatu apapun. Kecuali pengalaman, kesan dan ilmu yang bertambah.
Setelah khatam gowes juz I (baca serie satu) , gowes Kerukunan juz II (baca serie dua) di ulang lagi di Pandeglang.
Yang datang walau usia senior, tetapi kelas badak semua. Tanjakan, turunan dilahap habis,
Elevasi dari 178 meter dpl hingga 650 meter dpl, bersahabat bukan?
Jumlah jarak 21km dengan karakter jalan aspal desa, single track (pinggir sungai, tanggul sawah, kebun dan hutan), maaf kepada peserta.....atas permintaan salah seorang peserta jalur aspal mulus hanya diseberangi saja....
Jam 07.00 rombongan sudah mulai unloading di depan Pondok Nara, wah cuaca bersahabat, terang, walau semalam hujan turun kami syukuri saja sebagai pembersihan track yang akan dilalui.
Sebelum start Mas Andri minta jatah isi tanki dengan teh manis dan pisgor + odading dibonusi dengan bacang.
Belum cukup juga, beliau minta plastik dan memasukan sisa yang ada di tampah ke dalam tas gendong.
Hiks..... ini sebagai penutup kekecewaan karena nasi goreng sea food Pondok tidak keluar katanya.
Group setelah berdoa, langsung line up, mutari alun alun, permisi ke mbahurekso gn karang... (tukang es maksudnya, sekalian pesen 5 porsi es campur buat nanti finish).
Jalur pedesaan langsung dilahap, menyapa anak anak kecil yang berlarian mengejar "sepeda gigi!!" teriak mereka (maksudnya sepedanya ada pemindah gigi nya). Jalanan basah, duuh beberapa ruas ini dulunya makadam yang enak dilahap pake hi speed sambil ajrut ajrutan, sekarang sudah diaspal dengan pasir batu. Tetapi buat sebagaian goweser sih masih tetap jadi track dambaan.
Tetapi tidak lama, group masuk ke single track (jalur setapak) tanah, menurun, ada tangga dari akar tanah... dan lumayan panjang.
Om Rustam unjuk kebolehan, semua goweser diminta turunkan seat post (tempat duduk) pada max down, gunanya agar lincah dan menghindari salto saat menukik diturunan. "Rebahkan beban di belakang" demikian instruksinya. Wah perhatian banget om satu ini.
Hasilnya lumayan manjur! Semua selamat dibawah.... walau ada juga yang nuntun....
Wah alhamdulullah jazakumullohu khoiron, Yang penting selamet....
Track dilanjut ke jalur kebun, hingga ada tanggul sawah. Goweser yang badannya besar dan agak kurang lincah (terganjal magic jar di pinggang) harus membayarnya dengan mandi disawah, nemanin kebo mandi.....
Uchin yang sedang berada di kota Palu sempat merasakan getarannya, dan mengkonfirmasi apakah ada hubungannya dengan trip Pandeglang kali ini? Yes, 86! demikian dikonfirmasi om Rustam, gempa berkekuatan 5,8 SR bersumber dari kebo / eh goweser jatuh barusan....
Ada juga break time di jalur pedesaan Pasauran, semua bekal dilahap habis. Mas Andri kini yang unjuk kebolehan mengalahkan yang lain....
Hingga setelah break, tiba tiba mas Paryanto perlu pertolongan segera karena sudah tidak kuat ingin buang hajat. Agak repot karena penduduk hanya memberinya cangkul (dol bon). Walah.... padahal sudah pembukaan 9 !!!
Tidak menyerah, rombongan menggowes mengejar pak Paryanto yang ngacir full speed didepan mencari pertolongan 'toilet' yang lumayan layak. Akhirnya 3km kemudian setelah menerjang jalur kebun dan hutan jati, kami menemukan gedung Diklat Provinsi, yang memiliki sarana 'melahirkan' yang nyaman.. Hahhhhhhhhh akhirnya.....selamat ya pak... ikut lega nih!!
Sepanjang perjalanan goweser selain tarik nafas, saling hibur, ketawa ketiwi tidak lupa saling bernasihat, sepintas terpikir oleh kami nasib generasi penerus putra putri / adik adik kami yang mungkin ingin juga berkomunitas seperti kami, bergaul sesama dalam komunitas, bernasihat, saling menjaga, saling berbagi ilmu, saling memberi (walau sekedar pisang goreng, bacang dan jajanan di perjalanan). Para bapak bapak saja senang berkomunitas, apalagi anak anak remaja..... dimana dan bersama siapa mereka bergaul menimba ilmu pengalaman dalam menjaga keimanan?
Timbulah niatan bersama, gowes juz III akan kita buat lebih meriah, mengajak goweser remaja yang setelah didata lumayan banyak, biar lebih rame dan dapat dijadikan ajang bersilaturahim mengasah asih 6 tobiat luhur...
Tepat jam 12.00 group selesai menuruni beberapa drop off dari pepohonan dan akar gunung karang, kami finish di tempat semula. mampir di es mbah rekso gn karang, Trip ditutup dengan nasi timbel Pondok Nara.
Group setelah mandi dan sholat, kembali ke Serang, Kramatwatu dan Cilegon, alhamdulillah selamat tidak kurang suatu apapun. Kecuali pengalaman, kesan dan ilmu yang bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar