Aksi Lingkungan Para Penyelam Bersama Pramuka Dalam Rangka Peringatan Hari Bumi
Krakatau Steel Diving Club dan Cinta Alam Indonesia Diving Club bekerjasama dengan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Pengprov Banten dan klub klub selam serta pemerhati lingkungan lainnya melakukan aksi lingkungan. Acara berupa pelatihan tingkat dini untuk membangun kesadartahuan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dimana sebagaian besar sumber dayanya berada dilaut.
Acara yang dilaksanakan pada 19 April 2008 sejak 09.00 – 17.00 di Gedung BAPOR PT KS ini bertujuan mengingatkan kepada peserta bahwa bangsa Indonesia pernah besar karena memiliki visi kelautannya. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai Nusantara sampai ke bagian Malaysia, Thailand dan Filipina karena visi pembangunan dan pertahanan lautnya yang kuat. Demikian juga dengan bangsa bangsa penjajah yang berhasil menaklukan kita dahulu karena kekuatan armada lautnya. ”Apabila kita tidak mengenal laut dan pesisir kita dengan baik, maka visi dan misi pembangunan bangsa ini selalu konvensional. Untuk itu kami perlu mengenalkan dan membangun kesadar tahuan tentang potensi maritim kepada anak anak sejak dini.” Muchsin Ali ketua peringatan Hari Bumi ini menyampaikan.
Materi disampaikan berupa pengenalan ekosistem pesisir (Mangrove lamun dan terumbu karang) dalam bentuk slide show, menyanyi bersama dan pemutaran film lingkungan. Setelah itu para peserta usia 7-12 tahun yang berjumlah 50 orang ini mengekspresikan wawasannya dengan melukis poster bersama sepanjang 6 meter dan melukis tempat tempat sampah.
”Kenapa negara Jepang atau Singapura yang potensi lautnya sedikit tetapi bisa kaya dari lautnya dibanding Indonesia? Lihat saja sejak sekolah, anak anak disana dikenalkan dengan kegiatan olahraga bahari, cinta dengan lautnya, mereka berseragam sekolah seperti angkatan laut. Selain itu kegiatan menyelam dan berlayar sangat populer, sehingga mereka memperlakukan laut yang menjadi sumberdaya alamnya selalu lestari” Suhendro, Pembina dari Gudep Walisongo menjelaskan kepada peserta.
Para penyelam dari KS dan CAI Diving Club rutin melaksanakan kegiatan baksos seperti ini. Kegiatan ini teregister di jejaring internasional ICRAN, IYOR2008 dan DIVE IN PROJECT AWARE. Peringatan hari bumi serentak dilakukan diseluruh dunia, kami para penyelam selalu ambil bagian acara Dive In To Earth Day sejak tahun 2004.
Selain Baksos berupa edukasi para penyelam ini berencana akan melakukan Monitoring Terumbukarang dan memasang instalasi mooring buoy di area penyelaman Legon Cabe Pulau Rakata pada tangal 23 dan 24 April. Yaitu upaya melindungi terumbu karang yang bernilai tinggi bagi produktivitas perikanan dan pariwisata Indonesia. Semoga bermanfaat!
Krakatau Steel Diving Club dan Cinta Alam Indonesia Diving Club bekerjasama dengan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Pengprov Banten dan klub klub selam serta pemerhati lingkungan lainnya melakukan aksi lingkungan. Acara berupa pelatihan tingkat dini untuk membangun kesadartahuan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dimana sebagaian besar sumber dayanya berada dilaut.
Acara yang dilaksanakan pada 19 April 2008 sejak 09.00 – 17.00 di Gedung BAPOR PT KS ini bertujuan mengingatkan kepada peserta bahwa bangsa Indonesia pernah besar karena memiliki visi kelautannya. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai Nusantara sampai ke bagian Malaysia, Thailand dan Filipina karena visi pembangunan dan pertahanan lautnya yang kuat. Demikian juga dengan bangsa bangsa penjajah yang berhasil menaklukan kita dahulu karena kekuatan armada lautnya. ”Apabila kita tidak mengenal laut dan pesisir kita dengan baik, maka visi dan misi pembangunan bangsa ini selalu konvensional. Untuk itu kami perlu mengenalkan dan membangun kesadar tahuan tentang potensi maritim kepada anak anak sejak dini.” Muchsin Ali ketua peringatan Hari Bumi ini menyampaikan.
Materi disampaikan berupa pengenalan ekosistem pesisir (Mangrove lamun dan terumbu karang) dalam bentuk slide show, menyanyi bersama dan pemutaran film lingkungan. Setelah itu para peserta usia 7-12 tahun yang berjumlah 50 orang ini mengekspresikan wawasannya dengan melukis poster bersama sepanjang 6 meter dan melukis tempat tempat sampah.
”Kenapa negara Jepang atau Singapura yang potensi lautnya sedikit tetapi bisa kaya dari lautnya dibanding Indonesia? Lihat saja sejak sekolah, anak anak disana dikenalkan dengan kegiatan olahraga bahari, cinta dengan lautnya, mereka berseragam sekolah seperti angkatan laut. Selain itu kegiatan menyelam dan berlayar sangat populer, sehingga mereka memperlakukan laut yang menjadi sumberdaya alamnya selalu lestari” Suhendro, Pembina dari Gudep Walisongo menjelaskan kepada peserta.
Para penyelam dari KS dan CAI Diving Club rutin melaksanakan kegiatan baksos seperti ini. Kegiatan ini teregister di jejaring internasional ICRAN, IYOR2008 dan DIVE IN PROJECT AWARE. Peringatan hari bumi serentak dilakukan diseluruh dunia, kami para penyelam selalu ambil bagian acara Dive In To Earth Day sejak tahun 2004.
Selain Baksos berupa edukasi para penyelam ini berencana akan melakukan Monitoring Terumbukarang dan memasang instalasi mooring buoy di area penyelaman Legon Cabe Pulau Rakata pada tangal 23 dan 24 April. Yaitu upaya melindungi terumbu karang yang bernilai tinggi bagi produktivitas perikanan dan pariwisata Indonesia. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar