Untuk para guru, fasilitator serta mubaligh, mubalighot....
Semoga menginspirasi
Mrs Thompson.
Ketika ia berdiri di depan kelas 5 pada hari pertama sekolah, dia memandang murid-muridnya dan memulai berkata bahwa dia akan mencintai semua anak anak dengan cara yang sama.
Tapi itu mungin sulit dan tidak mungkin.
Di kursi barisan depan kelas itu , duduk lemas seorang anak kecil bernama Teddy Stoddard.
Mrs Thompson sebenarnya sudah memperhatikan Teddy sejak setahun sebelumnya dan terlihat dia tidak bermain dengan anak-anak lain. Bajunya tampak berantakan dan dia selalu terlihat kumal .
Teddy terlihat tidak menyenangkan.
Itu berlangsung hingga Mrs Thompson benar-benar terpaksa memberikan nilai dengan tulisan merah yang besar, membuat tanda cross (X) tebal dan kemudian menuliskan huruf "F" besar di kertas ulangannya.
Di sekolah tempat Mrs Thompson mengajar, seorang guru diminta untuk memeriksa tinjauan setiap anak atas catatan masa lalu. Mrs Thompson sangat terkejut ketika melihat berkas catatan milik Teddy.
Gurus Kelas I Teddy menulis, "Teddy adalah anak yang cerdas dengan mudah tertawa. Dia melakukan pekerjaannya dengan rapi dan memiliki sikap yang baik ... Dia selalu bersukacita ketika berada di sekitar teman temannya."
Guru kelas kedua menulis, "Teddy adalah murid yang sempurna, sangat disukai oleh seluruh temannya, tetapi kehidupannya mulai terganggu karena ibunya memiliki penyakit kronis dan menahun. Hidup di rumah dengan kondisi itu bagi Tedi adalah suatu perjuangan keras."
Guru kelas tiganya menulis, "kematian ibunya merupakan pukulan keras kepadanya. Gurunya saat itu telah berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi Teddy, tetapi ayahnya tidak menunjukkan sikap kerjasama yang baik dan akhirnya mempengaruhi Tedi karena beberapa langkah pertolongan ini tidak diambil."
Guru kelas empat Teddy menulis, "Teddy menarik diri dari pergaulan dan tidak menunjukkan ketertarikannya di sekolah. Kini dia tidak memiliki banyak teman dan terkadang tertidur di kelas."
Sekarang, Mrs Thompson menyadari masalah yang sebenarnya dan dia sangat malu terhadap dirinya sendiri.
Pada saat Natal tiba Mrs Thompson merasa tidak enak ketika murid-muridnya memberinya hadiah natal yang dibungkus dengan pita-pita yang rapi dan kertas yang menyala indah, sementara ia menerima pemberian Teddy yang agak kacau dibungkus dengan kertas cokelat yang ia dapatkan dari kantong belanjaan. Mrs.Thompson bersusah payah untuk membuka pemberian Teddy ini di tengah-tengah kado yang lain. Beberapa anak mulai mentertawakan saat mengetahui isinya adalah gelang berlian imitasi dengan beberapa manik batunya yang sudah hilang, dan sebuah botol parfum yang isinya tinggal seperempat. Mrs Thompson berusaha mencegah tertawaan anak-anak yang lain, dia justru berkata betapa cantiknya gelang itu, kemudian memakainya, dan mengusap beberapa tetes parfum di pergelangan tangannya.
Teddy Stoddard tetap tinggal didalam kelas setelah jam sekolah berakhir hari itu, cukup lama untuk mengatakan sesuatu, "Mrs Thompson, hari ini bau wangi anda seperti wangi ibu saya dulu."
Setelah teddy pergi ia tidak kuasa menahan tangisnya setidaknya selama satu jam. Sejak hari itu juga, ia memutuskan berhenti sekedar mengajar tentang membaca, menulis, dan berhitung. Sebaliknya, kini ia mulai mengajar anak-anak dengan cara yang berbeda.
Mrs Thompson mulai berusaha memberi perhatian khusus kepada Teddy. Saat ia bekerja sama dengan muridnya itu , pikiran Teddy mulai hidup. Semakin ia memberikan dorongan, semakin cepat ia dapat memberikan respon. Pada akhir tahun pelajaran, Teddy telah berhasil menjadi salah satu anak-anak yang terpandai di kelasnya.
Setidaknya, Mrs Thompson berhasil menjawab kesangsiannya bahwa kini ia dapat membuktikan ia mencintai semua anak-anak muridnya. Sekarang Teddy berhasil menjadi salah satu "murid terbaiknya ".
Setahun kemudian, ia menemukan sebuah surat dibawah pintu rumahnya, dari Teddy yang saat itu bukan lagi muridnya mengatakan bahwa Mrs Thompson adalah tetap guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.
Enam tahun berlalu dan ia kembali mendapat catatan lain dari Teddy. Dia kemudian menulis bahwa dia telah menyelesaikan sekolah menengah dengan peringkat juara ketiga di kelasnya, dan Mrs Thompson adalah tetap guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.
Empat tahun setelah itu, ia menerima surat yang lain, Teddy menceritakan bahwa hal-hal yang sangat sulit sedang ia lalui, tapi ia akan tetap terus menyelesaikan sekolah, ia telah terbiasa dengan hal itu, Teddy kemudian lulus dari akademi dengan penghargaan tertinggi. Dia meyakinkan Ny Thompson lagi, bahwa dia tetap guru yang paling disukai yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.
Kemudian empat tahun berlalu dan surat yang lain datang. Kali ini ia menjelaskan bahwa setelah dia mendapat gelar pasca sarjana, ia memutuskan untuk berpindah sedikit lebih jauh. Surat itu menjelaskan bahwa Mrs Thompson masih menjadi yang terbaik dan guru favorit yang pernah dimiliki. Tetapi namanya telah sedikit lebih panjang surat ditandatangani, Theodore F. Stoddard, MD.
Ceritanya tidak berakhir di sini. Ada surat lain yang datang pada musim semi. Teddy bercerita ia bertemu dengan seorang gadis dan akan menikahinya. Dia menjelaskan bahwa ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan dia bertanya apakah Mrs Thompson setuju untuk hadir pada proses pernikahan dan menempati tempat duduk yang biasanya disediakan untuk ibu pengantin pria.
Tentu saja!! jawab Mrs Thompson bersedia.
Dan coba tebak? Mrs Thompson mengenakan gelang, yang beberapa batu rantainya telah hilang itu dan ia memakai parfum yang diingat Teddy. Parfum yang dulu dipakai ibunya pada Natal terakhir mereka bersama-sama.
Mereka saling berpelukan, dan Dr Stoddard berbisik pada Mrs.Thompson, "Terima kasih Mrs Thompson, anda telah memberikan kepercayaan diri saya. Terima kasih banyak karena telah membuat saya merasa berharga dan Anda telah menunjukan pada saya bahwa saya memiliki kesempatan membuat perubahan."
Mrs Thompson, dengan mata berkaca-kaca, berbisik kembali. Dia berkata, "Teddy, semua yang kamu fikirkan itu salah. Sebetulnya justru kamulah orang yang telah mengajari aku bahwa aku dapat membuat perbedaan. Sebetulnya saat itu aku tidak tahu bagaimana caranya benar benar mengajar sampai aku bertemu denganmu."
Ingatlah - bahwa di mana pun Anda pergi, dan apa pun yang Anda lakukan, Anda akan memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan pandangan seseorang.
Mari mencoba melakukannya dengan cara yang positif.
Tidak sekedar menyampaikan...
Kamis, 10 Desember 2009
How to say No…dengan cara asertif
Kutipan dari milist semoga bermanfaat.
Banyak ajakan SAY NO TO…(drugs, friends, males, BT dll) kini kita membahas bagaimana caranya untuk belajar mengatakan “Tidak” dengan baik dan tepat. Karena kita sendiri sadar, bahwa karena keterbatasan PD, waktu, tenaga dan pikiran kita, seringkali kita tidak bisa mengontrol apa yang menjadi prioritas kita, dan apa yang tidak, yang sering terjadi adalah kita mengesampingkan tugas utama karena melakukan tugas2 yang lain yang diminta baik secara halus maupun bujuk rayu / perintah oleh orang lain.
Kita harus tahu, bahwa tidak ada salahnya kita berkata “Tidak” selama itu baik dan benar.
Biasanya berlaku ketika kita mempunyai alasan yang kuat seperti :
Pekerjaan utama yang akan saya kerjaan mempunyai pengaruh yang besar jika berhasil/gagal diselesaikan. Misal project dengan nilai besar.
Berurusan dengan masalah Agama, amanat menjaga anggota keluarga, kalau ditinggalkan tentunya dosa.
Sudah dan sedang ditengah-tengah pekerjaan kategory “High Priority”yang harus diselesaikan saat itu juga.
Jadwal hari ini sangat padat, dan penuh dengan deadline.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain tidak terlalu penting/urgent.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain bisa dilakukan oleh orang lain selain kita.
Kita tidak bisa melakukan dengan baik pekerjaan tersebut, misal kita tidak pernah membuat naskah pidato untuk acara penting, dan disuruh membuat naskah pidato.
Bagaimana cara mengatakannya supaya mereka mengerti?
Pastikan anda mempunyai alasan yang kuat, baik dan benar untuk menolaknya.
Jelaskan dengan bahasa yang sopan, baik dan benar.
Berhenti sebentar jika kita sedang melakukan pekerjaan, jelaskan secara face to face langsung bahwa kita sedang sibuk mengerjakan sesuatu dan tidak bisa membantu. Jika anda menolak tanpa berhenti bekerja saat itu atau bahkan tidak menoleh, anda seperti tidak menghargai permintaan dia.
Jika memang pekerjaan tersebut tidak urgent, kita bisa membantunya setelah pekerjaan utama kita selesai, ingatlah untuk menepatinya setelah itu. Misal “Saya tidak bisa membantu sekarang, mungkin setelah makan siang saya mempunyai waktu untuk membantu kamu masalah itu,ok?”
Jika di perlukan berikan bantuan singkat supaya dia bisa mengerjakan sendiri. Misal “Untuk membuat report xxx, kamu bisa menggunakan template report sebelumnya, hanya perlu mengubah value2nya dan analysisnya, lihat juga report2 yang lain sebelumnya sebagai gambaran, jika sudah selesai mencoba, nanti saya akan bantu memeriksanya”
Jika memang bisa di lakukan oleh orang lain, cobalah untuk menawarkannya. Misal “Jika kamu membutuhkan itu sekarang, sayang sekali saya tidak bisa, mungkin kamu bisa meminta bantuan orang lain”
Banyak ajakan SAY NO TO…(drugs, friends, males, BT dll) kini kita membahas bagaimana caranya untuk belajar mengatakan “Tidak” dengan baik dan tepat. Karena kita sendiri sadar, bahwa karena keterbatasan PD, waktu, tenaga dan pikiran kita, seringkali kita tidak bisa mengontrol apa yang menjadi prioritas kita, dan apa yang tidak, yang sering terjadi adalah kita mengesampingkan tugas utama karena melakukan tugas2 yang lain yang diminta baik secara halus maupun bujuk rayu / perintah oleh orang lain.
Kita harus tahu, bahwa tidak ada salahnya kita berkata “Tidak” selama itu baik dan benar.
Biasanya berlaku ketika kita mempunyai alasan yang kuat seperti :
Pekerjaan utama yang akan saya kerjaan mempunyai pengaruh yang besar jika berhasil/gagal diselesaikan. Misal project dengan nilai besar.
Berurusan dengan masalah Agama, amanat menjaga anggota keluarga, kalau ditinggalkan tentunya dosa.
Sudah dan sedang ditengah-tengah pekerjaan kategory “High Priority”yang harus diselesaikan saat itu juga.
Jadwal hari ini sangat padat, dan penuh dengan deadline.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain tidak terlalu penting/urgent.
Pekerjaan yang diminta oleh orang lain bisa dilakukan oleh orang lain selain kita.
Kita tidak bisa melakukan dengan baik pekerjaan tersebut, misal kita tidak pernah membuat naskah pidato untuk acara penting, dan disuruh membuat naskah pidato.
Bagaimana cara mengatakannya supaya mereka mengerti?
Pastikan anda mempunyai alasan yang kuat, baik dan benar untuk menolaknya.
Jelaskan dengan bahasa yang sopan, baik dan benar.
Berhenti sebentar jika kita sedang melakukan pekerjaan, jelaskan secara face to face langsung bahwa kita sedang sibuk mengerjakan sesuatu dan tidak bisa membantu. Jika anda menolak tanpa berhenti bekerja saat itu atau bahkan tidak menoleh, anda seperti tidak menghargai permintaan dia.
Jika memang pekerjaan tersebut tidak urgent, kita bisa membantunya setelah pekerjaan utama kita selesai, ingatlah untuk menepatinya setelah itu. Misal “Saya tidak bisa membantu sekarang, mungkin setelah makan siang saya mempunyai waktu untuk membantu kamu masalah itu,ok?”
Jika di perlukan berikan bantuan singkat supaya dia bisa mengerjakan sendiri. Misal “Untuk membuat report xxx, kamu bisa menggunakan template report sebelumnya, hanya perlu mengubah value2nya dan analysisnya, lihat juga report2 yang lain sebelumnya sebagai gambaran, jika sudah selesai mencoba, nanti saya akan bantu memeriksanya”
Jika memang bisa di lakukan oleh orang lain, cobalah untuk menawarkannya. Misal “Jika kamu membutuhkan itu sekarang, sayang sekali saya tidak bisa, mungkin kamu bisa meminta bantuan orang lain”
Gowes Pandeglang Lagi dengan goweser Gunung Pinang
Tour de van dheglank
(Tour di Pandeglang)
Akhirnya dapat konfirmasi akhir dari Abah sesepuh goweser TGP pada Jum’at malam bahwa goweser positif ikutan trip kali ini berjumlah 40 goweser.
He he he senang rasanya begitu udah pagi dapat menyaksikan satu demi satu pick up pengangkut sepeda mulai memasuki gang Pondok Nara Pandeglang, maklum semula rencana unload di alun alun batal karena MCK di sana tidak siap. (Sudah di cc ke Pemkab Pandeglang biar lebih siap, jangan bikin malu ah..)
Pada 08.00 setelah satu persatu sepeda siap dan goweser melakukan isi BBM, Abah melakukan salam selamat datang dan bertemu sesama pecinta sepeda sehat dari berbagai komunitas, sedikit briefing dan tidak lupa berdo’a serta foto (gak kalah pentiing).
Sontak saja urang Pandeglang di alun alun dan sekitarnya terkejut kejut begitu rombongan goweser start merayap menuju punggung gunung karang lewat on road Cihaseum sebanyak 38 sepeda. Maklum biasanya cuma 2 atau tiga sepeda saja, dan orangnya 4eL (lu lagi lu lagee).
Anak anak berseragam pramuka hingga tukang ojeg plus tukang gorengan mengelu elukan kedatangan tamu kehormatan ini. Bagaimana tidak? Jalan kaki ajah udah repot apalagi sambil nuntun sepedah… hebat betuul? (Upss!!)
Sebenarnya track ini dilakukan sekedar pemanasan mengingat goweser TGP punya ritual nanjak dulu baru jalan… tapi doow mohon maaf kepada temans yang belum biasa khatam Gunung Pinang, track ini menjadi siksaan (jangan kapok oom ya?).
Setelah 3km jaak nanjak, baru dari Pasekon goweser diarahkan wajiiib turunkan seat post untuk bisa menikmati bonus turunan dan perosotan single track karena karakter track disini agak lumayan bahaya bagi pemula, tanah licin dan batu lepas serta undakan 1 meteran menghadang di jalur high speed seperti jebakan. Saya perlu 4 kali naik turun di track ini untuk hafal setiap lekukannya, jadi kaget ruarr biasa saat tahu 1 sepeda yang nempel ketat ikut lompat lompat di turunan Down Hill ini ternyata goweser senior banget, Mbah Kamil! usia 60an santai saja nempel saat jumping di turunan track downhill di Pasekon. Padahal tangan dan betis udah kesemutan banget nih...Duuh mbah dulunya rajin minum susu ya?
Di ujung track 20 goweser yang mulai panas setelah ajrut ajrutan terpaksa cooling down menunggu lagi 18 goweser dibelakang, (‘nanjak di erem, apa lagi turun?’ beberapa goweser sabar menunggu…). Dari sweaper ada info 1 goweser ter SALTO kegirangan, maklum goweser satu ini dendam, dulu track ini dipakai nanjak beliau misuh misuh, kini saat turun girang sekaleee sampe lupa diri, he he he pak Darno KBS besok jangan kapok ya, laen kali track ini dipake nanjak lagi aja ya??
Kembali ke Alun alun goweser lanjut ke track Ciekek, Cikole, Saruni dan tembus ke Cibuah perbatasan Pandeglang Rangkas. Track etape ini karakternya jauh lebih ringan, tanah, batu makadam dan sedikit on road dibawah kanopi hutan, walau sekali kali tanpa pemberitahuan dibalik tikungan tahu tahu ditunggu tanjakan… he he… nasib nasib… Lage lagee senior senior berjenggot putih menunjukan kegaekan nya dalam memainkan jempol menggeser rantai di sprocket, terbukti betul tidak ada yang turun menuntun. Mbah rofiq sih cuman siul siul ‘ ah… jalannya miring dikiiit’. makin tua makin menjadi He he pis mbahh!!
21 km, goweser break di Kampoeng Sabi, Check absen ada 6 goweser yang tidak ikut etape ini, mereka langsung menuju alun alun dan kembali duluan ke tempat start, ada yang pulang karena kehabisan waktu, ada juga yang mencegat di Gandarasa dipandu pemilik rumah makan karena kehabisan tenaga. At lest semua goweser bisa ketemu di Saung Gandarasa menyandarkan gowesan disaung pinggir kolam untuk melakukan lunch break, menikmati nasi timbel, ayam bakar, ikan mas pesmol, ikan asin ongong, sambel lalap dll. He he ada yang kelewat engggak ya?
Sehabis makan trip berlanjut menyusuri single track ke ‘lebak noong’, perjalanan hanya 2,3km menuju Pondok Nara tempat kita start tadi. Dekat sihh… tapi tanjakannya lumayan ‘ngehe’ He he he punten punten 'kurang sopran' terpaksa ikan mas dan timbel kembali di rogoh, ahhhh… melibas tanjakan rombongan masuk ke Pasar dan Alhamdulillah finish…
Rombongan ditunggu lagi oleh es mang Cawa, es campur legendaris kota Pandeglang, dijamin mempu mengganti pesmol dan timbel yang tekor.
Dihitung odometer menunjukan 27km… jam 13.00 track ini resmi khatam.
Alhamdulillah...
Lega sekali rasanya bisa semua finish. Ada beberapa newbie yang hadir dan tersiksa, tapi disinilah praktek berguru dari pengalaman, jangan hilangkan kesempatan buat belajar dari senior senior kita ya? Keep learning guys!!
Lega sekali rasanya bisa semua finish. Ada beberapa newbie yang hadir dan tersiksa, tapi disinilah praktek berguru dari pengalaman, jangan hilangkan kesempatan buat belajar dari senior senior kita ya? Keep learning guys!!
Goweser tidak henti hentinya bercerita haha hihi, tapi waktu yang memaksa untuk bubar dengan pickup masing masing rombongan kembali ke kota asal.
Dapat sms dari Abah, jam 15.20 rombongan sudah kembali dirumah masing masing. Semoga bisa gowes bareng lagi, next time, next track, next newbie..
Ada beberapa etape yang masih belum dilewati, Alam Pandeglang senantiasa menunggu, track lengkap, variatif dan dekat dari Serang Cilegon. Semua dihidangkan oleh yang Maha Kuasa bagi hambanya yang pandai mengambil manfaat, tafakur dan bersyukur, Subhanalloh.
Keep gowes, keep our air clean!!
Salam Boseh
Edwin
Dapat sms dari Abah, jam 15.20 rombongan sudah kembali dirumah masing masing. Semoga bisa gowes bareng lagi, next time, next track, next newbie..
Ada beberapa etape yang masih belum dilewati, Alam Pandeglang senantiasa menunggu, track lengkap, variatif dan dekat dari Serang Cilegon. Semua dihidangkan oleh yang Maha Kuasa bagi hambanya yang pandai mengambil manfaat, tafakur dan bersyukur, Subhanalloh.
Keep gowes, keep our air clean!!
Salam Boseh
Edwin
Selasa, 08 September 2009
NGabuburit dengan Reef Check SANGHIANG, ^ September 2009
Reef Check (RC) EcoMonitoring merupakan bagian dari program Reef Check EcoAction. Melalui program ini, Reef Check dan kalangan penyelam serta bisnis wisata bahari bekerja bersama dengan erat untuk menjembatani peran timbal balik antara dunia usaha/bisnis, dengan wisata selam berkelanjutan dan konservasi.Pada 6 September 2009, CAI Diving Club melakukan workshop Reef Check (RC) EcoMonitoring. Kegiatan yang diikuti 10 penyelam tersebut dilaksanakan di Kepulauan Sanghiang di hari ke 15 bulan Romadhon 1430H. Pasalnya Siham Afatta sebagai Ecodiver yang menjadi Reef Check Trainer hanya memiliki kesempatan sampai bulan puasa ini, karena di awal Syawal nanti Eco Diver CAI DC ini harus kembali meneruskan pendidikan di kampung Queensland Australia. Alhasil semua peserta berpuasa, namun semua tetap antusias dan semangat (semangaaaat ya walau sempat share mouth piece ahhhh.... sewangi minyak kasturi?).
Diskusi dan workshop di wisma Marina KS dilaksanakan pagi 08.00 – 10.00. (Pengamatan diskusi : tidak ada yang ngantuk!!!) Mendata potensi CAI DC saat ini untuk melangkah sebagai operator kegiatan RC di Sanghiang.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelayaran ke P Sanghiang. Dengan KM Rosa Indah team bergerak hanya membutuhkan 50 menit merapat di perairan Sanghiang, sampai di perairan sanghiang rombongan disambut dengan munculnya sirip hitam kepermukaan air, sirip itu siri lumba lumba! Bahkan setelah itu beberapa ekor melompat kepermukaan beberapa kali mengiringi KM Rosa Indah untuk berlabuh di titik penyelaman pertama Teluk Bajong. Visibility cukup baik 10meter, cuaca cukup teduh, ombak dan arus sangat bersahabat, kelihatannya alam mengerti kalau team perlu menghemat energy hingga saat berbuka puasa datang.
Setelah istirahat team melakukan dive ke dua di Legon Waru, sekalian mencoba alat baru nya Ammo, orderan dari Amrik dan menghibur penyelam CAI DC (Arip) karena tidak ikut ke Bunaken. Penyelaman berlangsung aman lancar dan barokah!! Beberapa biota yang jarang ditemui sengaja muncul, mengucapkan salam kaleee maksutnya. Ada schooling baracuda dan penyu say hello di legon waru kedalaman 75ft.
Kembali ke Reef Chec:
Metode Reef Check yang sederhana ini, dikemas dalam satu paket wisata selam bernuansa pendidikan lingkungan, yaitu Reef Check EcoMonitoring, yang diluncurkan September 2005 lalu. Dengan program ini, wisatawan pun dapat melakukan survei Reef Check yang memberikan pengalaman unik dan memberikan data berkualitas tinggi, yang sangat berarti bagi konservasi terumbu karang.
Kualitas terumbu karang Indonesia yang saat ini semakin kritis karena tekanan aktivitas di darat yang tidak berwawasan lingkungan sangat signifikan mengancam keselamatan kehidupan manusia. Selain hilangnya produktivitas perikanan yang menjadi potensi ekonomi Indonesia, merosotnya kerusakan terumbukarang berdampak pada rendahnya penyerapan gas rumah kaca baik dari laut maupun atmosfeer planet bumi. Sebenarnya untuk memperkuat gaung dan kampanye kegiatan ini, mulai 2009, setiap tanggal 22 OKTOBER setiap tahunnya, ditetapkan sebagai Hari Reef Check (REEF CHECK DAY ) di Indonesia. Semua sukarelawan Reef Check dan masyarakat umum bisa terlibat dan berbuat sesuatu yang positif untuk lingkungan pesisir dan laut, utamanya terumbu karang, secara serentak melakukan survei Reef Check di masing-masing lokasi terumbu karang favorit atau yang telah di”adopsi” untuk dipantau secara rutin. CAI DC saat ini sedang mempersiapkan crash program, kerjasama dengan jejaring penyelam di Indonesia berencana membentuk tim ecodiver untuk mengoranisir pemantauan di lokasi yang sudah di pilih yaitu Pulau Sanghiang. Data yang masuk akan dikompilasi di tingkat nasional dan internasional sebagai rekomendasi ilmiah yang sangat membantu bagi pihak pengelola dalam melakukan tindakan konservasi yang tepat.Jadi, tunggu apa lagi, 22 Oktober nanti bisa segera kita gaungkan dan orgnize diving trip kesana! mari bergabung, menyelamlah dan berbuatlah sesuatu untuk terumbu karang, untuk masa depan yang lebih baik.
Semoga Alloh paring lancar dan barokah!!.
Semoga jakarta bisa banyak lagi yang gabung!! (edwin)
Diskusi dan workshop di wisma Marina KS dilaksanakan pagi 08.00 – 10.00. (Pengamatan diskusi : tidak ada yang ngantuk!!!) Mendata potensi CAI DC saat ini untuk melangkah sebagai operator kegiatan RC di Sanghiang.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelayaran ke P Sanghiang. Dengan KM Rosa Indah team bergerak hanya membutuhkan 50 menit merapat di perairan Sanghiang, sampai di perairan sanghiang rombongan disambut dengan munculnya sirip hitam kepermukaan air, sirip itu siri lumba lumba! Bahkan setelah itu beberapa ekor melompat kepermukaan beberapa kali mengiringi KM Rosa Indah untuk berlabuh di titik penyelaman pertama Teluk Bajong. Visibility cukup baik 10meter, cuaca cukup teduh, ombak dan arus sangat bersahabat, kelihatannya alam mengerti kalau team perlu menghemat energy hingga saat berbuka puasa datang.
Setelah istirahat team melakukan dive ke dua di Legon Waru, sekalian mencoba alat baru nya Ammo, orderan dari Amrik dan menghibur penyelam CAI DC (Arip) karena tidak ikut ke Bunaken. Penyelaman berlangsung aman lancar dan barokah!! Beberapa biota yang jarang ditemui sengaja muncul, mengucapkan salam kaleee maksutnya. Ada schooling baracuda dan penyu say hello di legon waru kedalaman 75ft.
Kembali ke Reef Chec:
Metode Reef Check yang sederhana ini, dikemas dalam satu paket wisata selam bernuansa pendidikan lingkungan, yaitu Reef Check EcoMonitoring, yang diluncurkan September 2005 lalu. Dengan program ini, wisatawan pun dapat melakukan survei Reef Check yang memberikan pengalaman unik dan memberikan data berkualitas tinggi, yang sangat berarti bagi konservasi terumbu karang.
Kualitas terumbu karang Indonesia yang saat ini semakin kritis karena tekanan aktivitas di darat yang tidak berwawasan lingkungan sangat signifikan mengancam keselamatan kehidupan manusia. Selain hilangnya produktivitas perikanan yang menjadi potensi ekonomi Indonesia, merosotnya kerusakan terumbukarang berdampak pada rendahnya penyerapan gas rumah kaca baik dari laut maupun atmosfeer planet bumi. Sebenarnya untuk memperkuat gaung dan kampanye kegiatan ini, mulai 2009, setiap tanggal 22 OKTOBER setiap tahunnya, ditetapkan sebagai Hari Reef Check (REEF CHECK DAY ) di Indonesia. Semua sukarelawan Reef Check dan masyarakat umum bisa terlibat dan berbuat sesuatu yang positif untuk lingkungan pesisir dan laut, utamanya terumbu karang, secara serentak melakukan survei Reef Check di masing-masing lokasi terumbu karang favorit atau yang telah di”adopsi” untuk dipantau secara rutin. CAI DC saat ini sedang mempersiapkan crash program, kerjasama dengan jejaring penyelam di Indonesia berencana membentuk tim ecodiver untuk mengoranisir pemantauan di lokasi yang sudah di pilih yaitu Pulau Sanghiang. Data yang masuk akan dikompilasi di tingkat nasional dan internasional sebagai rekomendasi ilmiah yang sangat membantu bagi pihak pengelola dalam melakukan tindakan konservasi yang tepat.Jadi, tunggu apa lagi, 22 Oktober nanti bisa segera kita gaungkan dan orgnize diving trip kesana! mari bergabung, menyelamlah dan berbuatlah sesuatu untuk terumbu karang, untuk masa depan yang lebih baik.
Semoga Alloh paring lancar dan barokah!!.
Semoga jakarta bisa banyak lagi yang gabung!! (edwin)
Selasa, 01 September 2009
Dive Sanghiang
Jam 10.30! Waaah siang banget baru bergerak meninggalkan pantai Anyer. Doow hilang satu dive season nya. Laut masih flat, 2 boat sarat dengan peralatan dan bekal logistik bergerak ke arah Pulau Sanghiang.
1jam kemudian baru merapat di dermaga TNI, kondisi dermaga kayu ini sudah lumayan baik dibanding kunjungan terakhir saya kesini. Saat itu dermaga bagian timur sudah doyong bahkan amblas masuk keair malah bisa dipake perosotan Pinky ma temen temennya.
Sebelumnya sempat saya komplain panjang ke mana mana urusan dermaga ini. Masa tidak ada yang care? Diving operator Jakarta dan tekong tekong kapal di Anyer mengantar puluhan penyelam dan ratusan pemancing dalam seminggu datang kesini menggunakan belasan kapal menikmati sumberdaya laut P Sanghiang yang berlimpah. Ironis dengan pemerintah daerah yang sok claim sana sini tentang cakupan wilayah, tapi saat pemeliharaan pembangunannya koq belaga baru tahu dan ’sedang diproses’.
Hhh.. dive crew segera mengerjakan tugasnya menyiapkan dive gear. Setelah makan siang dan sholat saya segera buat group dan dive buddies (pasangan selam). Kali ini tidak semua menyelam, kami membawa para pemula yang akan menikmati pemandangan laut cukup dari permukaan dengan snorkel saja. Peserta bahkan ada yang tidak bisa berenang, OK saya minta Diver memastikan pemula ini bisa aman dan tetap enjoy.
DIVE 1. (Selamat datang di pesta Ubur ubur!!)
Boat bergerak ke snorkel spot. Briefing diberikan singkat jelas. Dive master turun duluan untuk pastikan kondisi arus sesuai tabel dan rencana. Arghh...! Febri kembali naik ke kapal buru buru dan segera nyari wetsuit miliknya...”Ubur ubur!!!” Wah syukur saya memang sudah menggunakan wetsuit panjang... Ha ha ha setelah saya dan semua turun ke air memang laut sedang dipenuhi dengan mahluk transfaran dan bertentakel ini. Sulit mencari celah pandangan, semua terhalang dengan tentakel dari ubur ubur yang kadang kadang iseng nyengat sana sini. Sewaktu tangan mengayuh diair, tangan ini selalu bisa memegang beberapa ubur ubur sekaligus. Gatot teman pemula langsung jontor bibirnya berciuman dengan tentakel yang sok akrab ini....Tetapi panorama terumbu karang yang sangat memukau terutama bagi para pemula, sengatan disana sini tidak terlalu dirasa lagi. Eits... ada yang terpukau melihat schooling wrase dan parrot fish sedang menggerogoti hard coral dan dengan bebasnya kumpulan ikan ikan besar ini melintas sambil membuang (maaf) kotorannya berupa pasir ......
Group snorkel flow mengikuti arus dan berhenti di tanjung barat, kapal menunggu penyelam naik satu persatu ke boat. Berbagai cerita meramaikan kapal yang bergerak ke spot ke2. Legon Waru. (Ikuti cerita Dive disana, lebih seru!!)
1jam kemudian baru merapat di dermaga TNI, kondisi dermaga kayu ini sudah lumayan baik dibanding kunjungan terakhir saya kesini. Saat itu dermaga bagian timur sudah doyong bahkan amblas masuk keair malah bisa dipake perosotan Pinky ma temen temennya.
Sebelumnya sempat saya komplain panjang ke mana mana urusan dermaga ini. Masa tidak ada yang care? Diving operator Jakarta dan tekong tekong kapal di Anyer mengantar puluhan penyelam dan ratusan pemancing dalam seminggu datang kesini menggunakan belasan kapal menikmati sumberdaya laut P Sanghiang yang berlimpah. Ironis dengan pemerintah daerah yang sok claim sana sini tentang cakupan wilayah, tapi saat pemeliharaan pembangunannya koq belaga baru tahu dan ’sedang diproses’.
Hhh.. dive crew segera mengerjakan tugasnya menyiapkan dive gear. Setelah makan siang dan sholat saya segera buat group dan dive buddies (pasangan selam). Kali ini tidak semua menyelam, kami membawa para pemula yang akan menikmati pemandangan laut cukup dari permukaan dengan snorkel saja. Peserta bahkan ada yang tidak bisa berenang, OK saya minta Diver memastikan pemula ini bisa aman dan tetap enjoy.
DIVE 1. (Selamat datang di pesta Ubur ubur!!)
Boat bergerak ke snorkel spot. Briefing diberikan singkat jelas. Dive master turun duluan untuk pastikan kondisi arus sesuai tabel dan rencana. Arghh...! Febri kembali naik ke kapal buru buru dan segera nyari wetsuit miliknya...”Ubur ubur!!!” Wah syukur saya memang sudah menggunakan wetsuit panjang... Ha ha ha setelah saya dan semua turun ke air memang laut sedang dipenuhi dengan mahluk transfaran dan bertentakel ini. Sulit mencari celah pandangan, semua terhalang dengan tentakel dari ubur ubur yang kadang kadang iseng nyengat sana sini. Sewaktu tangan mengayuh diair, tangan ini selalu bisa memegang beberapa ubur ubur sekaligus. Gatot teman pemula langsung jontor bibirnya berciuman dengan tentakel yang sok akrab ini....Tetapi panorama terumbu karang yang sangat memukau terutama bagi para pemula, sengatan disana sini tidak terlalu dirasa lagi. Eits... ada yang terpukau melihat schooling wrase dan parrot fish sedang menggerogoti hard coral dan dengan bebasnya kumpulan ikan ikan besar ini melintas sambil membuang (maaf) kotorannya berupa pasir ......
Group snorkel flow mengikuti arus dan berhenti di tanjung barat, kapal menunggu penyelam naik satu persatu ke boat. Berbagai cerita meramaikan kapal yang bergerak ke spot ke2. Legon Waru. (Ikuti cerita Dive disana, lebih seru!!)
It's time to change!! It's time to show him/her our love...........
Nice story to read..... Fwd dari teman fasilitator MBTI di Jakarta:Temans, dan juga untuk direnungkan... Betapa kita secara tidak sadar menyia-nyiakan cinta orang yang kita sayangi.......... ☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺ John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun..Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John..Ia begitu takut apabila John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini..Tapi tidak bagi John..Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka..Setiap saat ketika bersama Jessiaca, John selalu menunjukkan cintanya yang besar, seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica.. Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap John..Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John terhadapnya..Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan diluar batas kepada John..Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah, namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya itu.. Tahun pertama pernikahan mereka…. Jessica bangun siang..Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk John ketika John hendak berangkat kerja..Namun John tetap tersenyum dan mengatakan, "Tidak apa-apa..Nanti aku bisa sarapan di kantor.." Saat John pulang dari kantor, Jessica tidak sengaja memasak makanan yang tidak disukai John..Meski menyadari hal itu, Jessica tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu..John tetap tersenyum dan berkata, " Wah..sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan..Masakanmu sepertinya tantangan yang hebat, sayang..Aku sudah tidak sabar untuk menyantapnya.."..Jessica terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.. Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam saat Jessica terlelap John memanjatkan doa, " Tuhan..Di pagi pertama pernikahan kami Jessica tidak membuatkanku sarapan..Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri..Tapi tidak apa-apa, Tuhan..Karena sepertinya Jessica kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi malam..Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan agar dia boleh punya tenaga yang cukup untuk menghadapi hari baru bersamaku besok..Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik..Tapi sepertinya Jessica sudah bekerja keras untuk masak makanan itu..Mampukan aku untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan..Jangan biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku…." Tahun kedua pernikahan mereka…. John membangunkan Jessica pagi-pagi untuk berdoa bersama..Namun Jessica menolak dan lebih memilih melanjutkan tidurnya..John tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.. Sore hari sepulang kantor, John mengajak Jessica berjalan-jalan ke taman..Meski terpaksa, Jessica akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya begitu berbunga-bunga saat bersama John..Tetapi Jessica menolak rangkulan John, dan berkata, "Jangan, John..Aku malu.."..John tersenyum dan berkata, "Ya, aku mengerti.." Jessica melihat kekecewaan dimata John, namun tidak melakukan apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu.. Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.." Tuhan..Ampuni aku yang tidak bisa membawa istriku untuk lebih dekat padaMU pagi hari ini..Mungkin tidurnya kurang karena pikirannya yang sedang berat..Tapi aku yakin, Tuhan besok Jessica mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu..Tuhan, Engkau juga tahu kesedihanku saat Jessica meolak kurangkul ketika ke taman hari ini..Tapi tidak apa-apa..Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi lebih sensitive..Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan…" Tahun ketiga pernikahan mereka…. Mereka kini mempunyai seorang putera bernama Mark..Jessica menjadi tidak pernah lagi meneruskan kebiasaannya membaca bersama John sebelum tidur..Jessica semakin sering menolak ciuman John.. Jessica memarahi John habis-habisan sore itu ketika John lupa mencuci tangan saat akan menggendong Mark ketika John pulang kerja..Jessica tahu betapa hal itu membuat John terpukul..Namun idealismenya terhadap mendidik Mark membuat Jessica mengabaikan perasaan John..Dan John tetap tersenyum.. Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Engkau tahu betapa sedih hatiku saat ini..Semenjak kelahiran Mark, aku kehilangan begitu banyak waktu bersama Jessica..Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur dan menciuminya sebelum ia tertidur..Tapi tidak apa-apa..Dia begitu capek mengurusi Mark seharian saat aku bekerja di kantor..Hanya saja, biarkanlah dia tetap terus tertidur dalam pelukankua, Tuhan..Karena aku begitu mencintainya..Sore tadi Jessica memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong Mark, Tuhan..Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan sebagaimana yg diminta istriku..Engkau tahu betapa aku terluka akan kata-kata Jessica, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica mungkin hanya kuatir terhadap kesehatan anak kami Mark apabila aku langsung menggendongnya..Kesehatan Mark lebih penting daripada harga diriku…." Tahun keempat pernikahan mereka…. Jessica tidak ingat memasak makanan kesukaan John di hari ulang tahunnya..Jessica terlalu sibuk belanja sehingga lupa bahwa John selalu minta dibuatkan Blackforest dengan taburan coklat dan ceri diatasnya setiap ulang tahunnya tiba.. Jessica juga lupa menyetrika kemeja John yang menyebabkan John terlambat ke kantor pagi itu karena John terpaksa menyetrika sendiri kemejanya..Jessica tau kesalahannya, namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.. Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Untuk kali pertama Jessica lupa membuatkan Blackforest kesukaanku di hari ulang tahunku ini..Padahal aku sangat menyukai kue buatannya itu…Menikmati kue Blackforest buatannya membuatku bersykur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya, dan merasakan cintanya padaku..Namun tahun ini aku tidak mendapatinya..Tapi tidak apa-apa..mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada sekedar Blackforest itu..Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman dan ciuman darinya hari ini..Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa tersenyum kepada Jessica..Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan pekerjaanku di kantor..Jessica sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski aku sudah meminta tolong padanya tadi malam..Jangan biarkan aku melampiaskan emosiku karena dampratan atasanku akibat keterlambatanku hari ini kepada Jessica,Tuhan..Jessica mungkin keliru menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini..Lagipula, sepatuku begitu mengkilap..Aku yakin Jessica sudah berusaha keras agar aku kelihatan menarik saat presentasiku tadi..Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan…" Tahun kelima pernikahan mereka… Jessica menampar dan menyalahkan John karena Mark sakit sepulang mereka berenang..John terlalu asyik bermain-main dengan Mark sehingga tidak menyadari betapa Mark sangat sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Mark terpaksa dirawat dirumah sakit.... Jessica mengancam akan meninggalkan John apabila terjadi apa-apa dengan Mark..Jessica melihat genangan air mata di mata John, namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan John… Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu John lantas menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis.." Tuhan..Tadi Jessica menamparku karena kelalaianku menjaga Mark sehingga dia sakit..Belum pernah Jessica bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia bersikap demikian..Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan meninggalkanku..Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku..Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan..Mungkin dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku..Tidak apa-apa, Tuhan..Tidak apa-apa..Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa bersyukur sekali..Dan sembuhkanlah putera kami, Mark agar dia boleh kembali dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan.." Tahun keenam pernikahan mereka…. Jessica semakin menjaga jarak dengan John setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka..Jessica tidak pernah lagi menemani John makan malam karena menjaga puteri mereka yang baru berusia 5 bulan.. Jessica juga menjual kalung berlian pemberian John dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru..Ketika John mengetahui hal itu, Jessica tau John menahan amarahnya, namun Jessica berdalih, "John, itu hanya kalung berlian biasa..Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan menukarnya denga perhiasan yang lebih baru.." Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Aku begitu kesepian melewatkan makan malam sendirian tanpa Jessica bersamaku...Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa bersamanya di meja makan..Engkau tau, itulah penghiburanku untuk melepas kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor..Tapi tidak apa-apa..Rebecca lebih membutuhkan perhatiannya daripadaku..Lagipula, Mark kadang-kadang mau menemaniku..Hanya saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Jessica karena menjual kalung pemberianku..Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku..Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir untuk marah padanya.." Tahun ketujuh pernikahan mereka…. Jessica sama sekali tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala John dan mencium kening suaminya sebelum John berangkat kantor..Padahal Jessica tau, selama ini apabila dia lupa melakukannya, John selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan belaian dan ciuman Jessica untuknya..Karena John tidak akan pernah tenang bekerja apabila hal itu belum dilakukan Jessica padanya..Jessica tidak mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka... Dan di tahun ketujuh itu pula, John mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kantor..Ia mengalami pendarahan yang hebat, yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.. Jessica begitu terguncang dan terpukul..Ia begitu takut kehilangan John, suami yang dicintainya..Yang selalu ada kapan saja dia butuhkan..Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan kemarahannya..Yang tek pernah berhenti mengatakan betapa John mencintainya..Tak sedikitpun Jessica beranjak dari sisi tempat tidur John..Tangannya menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri..Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum mengatakan kalimat itu hari ini.. Karena begitu sedih dan lelah menunggui John, Jessica tertidur..Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa John pada Tuhan membawa Jessica melihat setiap malam yg John lewatkan untuk mendoakan Jessica..Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar dari John padanya..Tak sedikitpun John menyalahkannya atas semua sikapnya yang tidak mempedulikan perasaan dan harga diri John selama ini..Alih-alih demikian, John malahan menyalahkan dirinya sendiri..Jessica menangis menahan perasaannya..Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Jessica berdoa, "Tuhan, ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta suamiku terhadapku..Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya selama ini..Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku, Tuhan..Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami yang kucintai.." Dan ketika Jessica terbangun, Ia melihat pancaran kasih suaminya menatapnya.."Kamu keliatan begitu lelah, sayang..Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi begini dan membuatmu kuatir..Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku.."..Belum selesai John berbicara, Jessica lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya.. "Maafkan aku, John..Maafkan aku..I LOVE YOU..I really Love you..Kaulah matahariku, John...Aku tidak bisa bertahan tanpamu..Aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu..Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi..I LOVE YOU, John..I LOVE YOU…"
10 Cara Melepaskan Belenggu Diri Sendiri
1. Hadapi kenyataan: Mungkin saja yang menjadi “polisi tidur” penghambat jalan sukses anda adalah diri anda sendiri. Seringkali langkah tersulit membebaskan diri kita dari kesulitan adalah mengakui bahwa sebenarnya kita adalah biang keladi kesulitan. Karena itu, saat anda menghadapi masalah di jalan mencapai kesuksesan, pertimbangkan dengan hati-hati apakah anda merupakan sumber semua masalah tersebut.
2. Anda dapat melakukan apa yang anda inginkan. Namun bagaimanapun, anda mungkin tidak mampu melakukan semua yang anda inginkan. Belenggu kita adalah kita berusaha untuk melakukan semua hal dalam sekali waktu yang sama. Meski kita bekerja keras untuk melakukan segala hal, pada akhirnya kita hanya akan menyelesaikan sedikit hal saja. Yang kita perlukan sebenarnya adalah memusatkan perhatian pada satu atau dua proyek saja, karena hal ini justru meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan apa yang anda inginkan.
3. Agar mendapat gambar yang jelas, anda pelu fokus. Begitu anda mengetahui proyek-proyek mana yang akan anda erjakan, anda harus memfokuskan diri pada apa yang benar-benar diperlukan untuk mengerjakannya. Susunlah rencana selangkah demi selangkah apa dan kapan anda harus mengerjakan.
4. Apa yang tertulis di atas kertas adalah rencana, sedangkan apa yang tertulis di kepala adalah mimpi. Beberapa orang segan untuk menuliskan rencana-rencana mereka. Menulis rencana di atas kertas merupakan langkah awal menuju pencapaian hasrat seseorang. Tanpa rencana tertulis, kebanyak orang akan memulai suatu proyek namun segera perhatiannya akan teralihkan oleh banyak hal kecil yang muncul kemudian.
5. Bila anda bergerak itu belum berarti maju. Gejala pasti anda dalam belenggu kesulitan adalah saat anda telah bekerja keras namun tidak jua mendekati titik sasaran. (Hal ini sering terjadi juga pada orang-orang yang tidak mau menyusun rencananya secara tertulis.) Agar anda dapat bergerak maju, anda harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada saat yang diperlukan pula.
6. Tidak memilih adalah pilihan. Penghalang jalan lain yang kita ciptakan sendiri adalah terlalu banyak memikirkan pilihan-pilihan sehingga membuat kita tidak melakukan apa-apa. “Saya bila melakukan A, B, atau C. Kalau begitu sebaiknya saya pikirkan baik-baik,” begitulah angan-angan kita. Kemudian kita mulai merenungkannya, namun kita sama sekali tidak memutuskannya. Sebenarnya pada saat itu kita melakukan sesuatu, yaitu memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa. Tapi coba tebak apa hasilnya? Bila anda tidak melakukan apa-apa maka hasilnya pun bukan apa-apa.
7. Pusatkan pada apa yang akan berhasil. Beberapa orang sangat pandai mencari-cari alasan mengapa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jangan melipatgandakan sesuatu yang akan berakibat negatif. Lipat gandakalah seuatu yang positif. Berkonsentrasilah pada apa yang akan berjalan baik bagi anda.
8. Bila tidak berhasil, jangan kerjakan. Salah satu pertanda “manusiawi” adalah “mengerjakan hal yang sama secara terus-menerus, namun mengharapkan hasil yang berbeda.” Saya cenderung untuk menyatakan itu sebagai pertanda “humanitas”. Terkadang banyak orang tidak mampu mengakui bahwa sesuatu tidak berjalan dengan semestinya karena alasan harga diri, “sudah dari sononya”, atau sikap keras kepala. Jika itu adalah anda, maka terimalah moto baru: “Jangan lakukan!” Bila segala sesuatunya tidak berjalan, hentikan, setel kembali persenelling, baru kemudian bergerak maju.
9. Bila anda tidak tahu, mintalah pertolongan. Kita tidak dapat mengetahui segala hal. Kita pun tak kan mampu memecahkan semua persoalan. Ada banyak konsultan, penasehat, dan pembimbing yang dapat diajak kerja sama oleh anda untuk memecahkan persoalan anda. Mintalah pertolongan mereka.
10. Bila tidak membuat anda bahagia, jangan kerjakan. Melaju di jalur menuju kesuksesan anda tidaklah mudah. Mungkin anda tidak mendapatkan keceriaan di setiap langkah anda sehingga membuat anda ingin kembali mundur ke garis start. Namun demikian, secara keseluruhan anda seharusnya merasa bahagia karena ini adalah jalan yang anda pilih. Bila anda tidak merasa bahagia maka anda perlu mengevaluasi tujuan anda atau bagaimana anda mencapai tujuan
tersebut. (diadaptasi dari: 10 Tips to Getting Out of Your Own Way - Jim Allen)
2. Anda dapat melakukan apa yang anda inginkan. Namun bagaimanapun, anda mungkin tidak mampu melakukan semua yang anda inginkan. Belenggu kita adalah kita berusaha untuk melakukan semua hal dalam sekali waktu yang sama. Meski kita bekerja keras untuk melakukan segala hal, pada akhirnya kita hanya akan menyelesaikan sedikit hal saja. Yang kita perlukan sebenarnya adalah memusatkan perhatian pada satu atau dua proyek saja, karena hal ini justru meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan apa yang anda inginkan.
3. Agar mendapat gambar yang jelas, anda pelu fokus. Begitu anda mengetahui proyek-proyek mana yang akan anda erjakan, anda harus memfokuskan diri pada apa yang benar-benar diperlukan untuk mengerjakannya. Susunlah rencana selangkah demi selangkah apa dan kapan anda harus mengerjakan.
4. Apa yang tertulis di atas kertas adalah rencana, sedangkan apa yang tertulis di kepala adalah mimpi. Beberapa orang segan untuk menuliskan rencana-rencana mereka. Menulis rencana di atas kertas merupakan langkah awal menuju pencapaian hasrat seseorang. Tanpa rencana tertulis, kebanyak orang akan memulai suatu proyek namun segera perhatiannya akan teralihkan oleh banyak hal kecil yang muncul kemudian.
5. Bila anda bergerak itu belum berarti maju. Gejala pasti anda dalam belenggu kesulitan adalah saat anda telah bekerja keras namun tidak jua mendekati titik sasaran. (Hal ini sering terjadi juga pada orang-orang yang tidak mau menyusun rencananya secara tertulis.) Agar anda dapat bergerak maju, anda harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada saat yang diperlukan pula.
6. Tidak memilih adalah pilihan. Penghalang jalan lain yang kita ciptakan sendiri adalah terlalu banyak memikirkan pilihan-pilihan sehingga membuat kita tidak melakukan apa-apa. “Saya bila melakukan A, B, atau C. Kalau begitu sebaiknya saya pikirkan baik-baik,” begitulah angan-angan kita. Kemudian kita mulai merenungkannya, namun kita sama sekali tidak memutuskannya. Sebenarnya pada saat itu kita melakukan sesuatu, yaitu memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa. Tapi coba tebak apa hasilnya? Bila anda tidak melakukan apa-apa maka hasilnya pun bukan apa-apa.
7. Pusatkan pada apa yang akan berhasil. Beberapa orang sangat pandai mencari-cari alasan mengapa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jangan melipatgandakan sesuatu yang akan berakibat negatif. Lipat gandakalah seuatu yang positif. Berkonsentrasilah pada apa yang akan berjalan baik bagi anda.
8. Bila tidak berhasil, jangan kerjakan. Salah satu pertanda “manusiawi” adalah “mengerjakan hal yang sama secara terus-menerus, namun mengharapkan hasil yang berbeda.” Saya cenderung untuk menyatakan itu sebagai pertanda “humanitas”. Terkadang banyak orang tidak mampu mengakui bahwa sesuatu tidak berjalan dengan semestinya karena alasan harga diri, “sudah dari sononya”, atau sikap keras kepala. Jika itu adalah anda, maka terimalah moto baru: “Jangan lakukan!” Bila segala sesuatunya tidak berjalan, hentikan, setel kembali persenelling, baru kemudian bergerak maju.
9. Bila anda tidak tahu, mintalah pertolongan. Kita tidak dapat mengetahui segala hal. Kita pun tak kan mampu memecahkan semua persoalan. Ada banyak konsultan, penasehat, dan pembimbing yang dapat diajak kerja sama oleh anda untuk memecahkan persoalan anda. Mintalah pertolongan mereka.
10. Bila tidak membuat anda bahagia, jangan kerjakan. Melaju di jalur menuju kesuksesan anda tidaklah mudah. Mungkin anda tidak mendapatkan keceriaan di setiap langkah anda sehingga membuat anda ingin kembali mundur ke garis start. Namun demikian, secara keseluruhan anda seharusnya merasa bahagia karena ini adalah jalan yang anda pilih. Bila anda tidak merasa bahagia maka anda perlu mengevaluasi tujuan anda atau bagaimana anda mencapai tujuan
tersebut. (diadaptasi dari: 10 Tips to Getting Out of Your Own Way - Jim Allen)
Pilihan Sederhana
Dari seorang teman:
Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat, makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama tanpa pikir panjang.
Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari demi hari, saat demi saat - semua yang anda pilih dalam hidup sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.
Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan
kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat - sekalipun sederhana - karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang anda buat…
Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat, makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama tanpa pikir panjang.
Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari demi hari, saat demi saat - semua yang anda pilih dalam hidup sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.
Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan
kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat - sekalipun sederhana - karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang anda buat…
Kekuatan Tanpa Kekerasan
Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi - Pendiri Lembaga M.K.Gandhi)
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan.
Kami tinggal jauh dipedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah saya. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.
Dengan gelisah ayah menanyai saya, “Kenapa kau terlambat?”
Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne sehingga saya menjawab, “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.” Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau saya berbohong.
Lalu ayah berkata, “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu, ayah dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi.
“Sering kali saya berpikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan.”
Dr. Arun Gandhi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M.K.Gandhi untuk Tanpa-KekerasanPada tanggal 9 Juni 2005 ia memberikan ceramah di Universitas Puerto Rico dan bercerita bagaimana memberikan contoh tanpa-kekerasan yang dapat diterapkan di sebuah keluarga.
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan.
Kami tinggal jauh dipedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah saya. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.
Dengan gelisah ayah menanyai saya, “Kenapa kau terlambat?”
Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne sehingga saya menjawab, “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.” Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau saya berbohong.
Lalu ayah berkata, “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu, ayah dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi.
“Sering kali saya berpikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan.”
Dr. Arun Gandhi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M.K.Gandhi untuk Tanpa-KekerasanPada tanggal 9 Juni 2005 ia memberikan ceramah di Universitas Puerto Rico dan bercerita bagaimana memberikan contoh tanpa-kekerasan yang dapat diterapkan di sebuah keluarga.
Semakin Banyak Memberi, Semakin Banyak Menerima
Cerita Renungan dari yau hui.net
Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.
“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.
Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
– Happy Ending –
Semakin Banyak Memberi, Semakin Banyak Menerima
Cerita Renungan dari yau hui.net
Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.
“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.
Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
– Happy Ending –
Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.
“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.
Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
– Happy Ending –
Motivasi Mario Teguh
Berikut ini adalah Tips Motivasi dari Mario Teguh mudah-mudahan menjadi pemompa semangat bagi kita yang ingin maju.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani danbila anda sedang takut, jangan terlalu takut.Karena keseimbangan sikap adalah penentuketepatan perjalanan kesuksesan anda.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani danbila anda sedang takut, jangan terlalu takut.Karena keseimbangan sikap adalah penentuketepatan perjalanan kesuksesan anda.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kitaadalah untuk mencoba, karena didalam mencobaitulah kita menemukan dan belajar membangunkesempatan untuk berhasil.
Anda hanya dekat dengan mereka yang andasukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialahAnda akan mengenal sudut pandang yang baru.
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadipemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terusbelajar, akan menjadi pemilik masa depan.
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangipencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan.
Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.
Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu.
Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-caralama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru.
Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah.
Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda.
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani.
Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yangtepat.
Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan.
Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Bila anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat.
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masadepan yang akan mereka capai.
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaikdari yang mungkin anda capai.
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik.Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yangbaik, maka andalah yang akan dicari uang.
Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kitamungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.
Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadiorang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangatberharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kitakaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.
cerpen - Aku Tak Benar-benar Pergi
cerpen - Aku Tak Benar-benar Pergi
Posting cerpen by: Marvasatruza
Aku tak merasa Kalah dalam Penantian ini…Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat..Setelah mengurung hatiku dalam CINTA yang tak pernah Berjawab..Aku seperti sesusuk duri yang tak pernah kusadari seberapa dalam meninggalkan Luka Perih..Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi Luka telah mengalirkan DARAH..Begitu dalamnya CINTA menghujam hingga tak bisa ku bedakan lagi mana Tangis, mana Tawa..Dua-duanya telah menjadi satu Butiran Nelangsa..Terbata dalam KATA, TERTATIH dalam JEJAKnya..Dan TERSIA-SIA tanpa rekah BAHAGIA..Aku mungkin belum KALAH, tapi yang pasti aku mulai KECEWA..Membawa kakiku berjalan menjauh dari CINTA..Perlahan tapi pasti, Tertahan tapi tak punya daya tuk kembali..Aku mungkin telah Pergi….tapi…Aku tak pernah berlari darimu….
Posting cerpen by: Marvasatruza
Aku tak merasa Kalah dalam Penantian ini…Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat..Setelah mengurung hatiku dalam CINTA yang tak pernah Berjawab..Aku seperti sesusuk duri yang tak pernah kusadari seberapa dalam meninggalkan Luka Perih..Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi Luka telah mengalirkan DARAH..Begitu dalamnya CINTA menghujam hingga tak bisa ku bedakan lagi mana Tangis, mana Tawa..Dua-duanya telah menjadi satu Butiran Nelangsa..Terbata dalam KATA, TERTATIH dalam JEJAKnya..Dan TERSIA-SIA tanpa rekah BAHAGIA..Aku mungkin belum KALAH, tapi yang pasti aku mulai KECEWA..Membawa kakiku berjalan menjauh dari CINTA..Perlahan tapi pasti, Tertahan tapi tak punya daya tuk kembali..Aku mungkin telah Pergi….tapi…Aku tak pernah berlari darimu….
Rabu, 26 Agustus 2009
Tinutuan, Bubur Manado bukan satu satunya makanan yang terenak
Menginjakan kaki di Manado merupakan pengalaman yang bisa membuat takjub. Panoramanya sejuk dan hijau. Pemandangan yang indah, keanekaragaman kuliner membuat daerah ini sebagai tempat wisata favorit banyak orang. Tidak lengkap rasanya datang ke suatu kota jika tidak melakukan wisata kuliner. Setelah jalan jalan ke Bunaken dan pantai Bulouvard belum lengkap apabila tidak mencicipi Bubur Manado. Bubur yang lengkap dengan jagung, aneka sayuran hingga ubi singkong sangat menyehatkan dan kaya serat. Sebenarnya Manado tidak saja dikenal dengan buburnya. Masyarakat Sulawesi yang dikenal menyukai seafood membuat jenis makanan ini tersebar di kota Manado, ada suatu tempat makan seafood yang rasanya sangat-sangat menggoda yaitu rumah makan wisata bahari lokasinya dekat laut dengan panorama yang indah dengan lampu-lampu cantik yang menghiasi malam di kota tersebut. Pastikan Anda mendatangi rumah makan ini jika berkunjung ke Manado.
Banyak makanan lain tersedia dan mengundang selera dan relatif akrab dengan lidah orang dari pulau Jawa, walaupun dipastikan selalu pedas karena khas rica ricanya yang terkenal. Menu makanan dari ikan seperti cakalang, roa, oci, nike ahhh rasanya sangat nendang dilidah. Mengenai harga banyak pilihan. Café dan warung hingga resto menawarkan pilihan sesuai kemampuan dompet. Tim selam KS mendapat kesempatan menginap di keluarga Tambayong, keluarga Minahasa yang sangat ramah dan terampil membuat aneka masakan. 7 hari kami menginap, kami mencatat ada 7 kombinasi menu masakan berbeda yang dihidangkan setiap hari. Selain wisata Diving, Manado juga direkomendasikan sebagai kota wisata tempat menjemur lidah (kuliner).
Pergi ke suatu tempat tidak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh. Mungkin selama ini Pasar Tomohon adalah satu-satunya tempat orang mencari oleh-oleh jika berkunjung ke Manado, tetapi ternyata tidak demikian. Saat ini telah berdiri Merciful Building Business Center yang merupakan kompleks Ruko Wanea Plaza di Jl. Sam Ratulangi.
Di tempat ini di sediakan puluhan komoditas produksi unggulan Sualwesi Utara yang dapat dibawa sebagai oleh-oleh antara lain: berbagai olahan selai pala, sirup,dodol, kembang gula dan selai pala, berbagai olahan dari tepung sagu seperti kue bagea & bangket.
Ada juga kacang goyang, kacang tore,halua kenari,klaper koek, dodol kenari,abon ikan cakalang fufu,abon ikan roa,keripik singkong,keripik talas, aneka macam roti dan donat serta pia. Di samping itu, terdapat juga kaos,topi,pakaian kerawang dan barong serta aksesoris.
Banyak makanan lain tersedia dan mengundang selera dan relatif akrab dengan lidah orang dari pulau Jawa, walaupun dipastikan selalu pedas karena khas rica ricanya yang terkenal. Menu makanan dari ikan seperti cakalang, roa, oci, nike ahhh rasanya sangat nendang dilidah. Mengenai harga banyak pilihan. Café dan warung hingga resto menawarkan pilihan sesuai kemampuan dompet. Tim selam KS mendapat kesempatan menginap di keluarga Tambayong, keluarga Minahasa yang sangat ramah dan terampil membuat aneka masakan. 7 hari kami menginap, kami mencatat ada 7 kombinasi menu masakan berbeda yang dihidangkan setiap hari. Selain wisata Diving, Manado juga direkomendasikan sebagai kota wisata tempat menjemur lidah (kuliner).
Pergi ke suatu tempat tidak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh. Mungkin selama ini Pasar Tomohon adalah satu-satunya tempat orang mencari oleh-oleh jika berkunjung ke Manado, tetapi ternyata tidak demikian. Saat ini telah berdiri Merciful Building Business Center yang merupakan kompleks Ruko Wanea Plaza di Jl. Sam Ratulangi.
Di tempat ini di sediakan puluhan komoditas produksi unggulan Sualwesi Utara yang dapat dibawa sebagai oleh-oleh antara lain: berbagai olahan selai pala, sirup,dodol, kembang gula dan selai pala, berbagai olahan dari tepung sagu seperti kue bagea & bangket.
Ada juga kacang goyang, kacang tore,halua kenari,klaper koek, dodol kenari,abon ikan cakalang fufu,abon ikan roa,keripik singkong,keripik talas, aneka macam roti dan donat serta pia. Di samping itu, terdapat juga kaos,topi,pakaian kerawang dan barong serta aksesoris.
CAI Diving Club turut sukseskan Guinness World Record di SAIL BUNAKEN ,
Mando 12 – 19 Agustus 2009
Memperingati HUT KS & HUTRI tahun 2009 ini CAI Diving Club menghadiri undangan di SAIL BUNAKEN Manado dari MABES-TNI AL untuk berpartisipasi pada pemecahan record dunia (Guinness world record). Team sebanyak 4 orang bergabung dengan POSSI Banten dan Krakatau Steel DC diberangkatkan 3 gelombang, tgl 5 Agustus 2 orang atlit diberangkatan mengawal peralatan selam menggunakan KRI Tg Kambani, kemudian official dan penyelam pada 12 Agustus dan 16 Agustus 2009, pada akhirnya tim ini turut menggenapkan total penyelam terbanyak yang berhasil dibukukan di Guinness World Record, di Pantai Malalayang, Manado.
Kategori rekor adalah penyelaman massal dengan jumlah penyelam terbanyak dan dilakukannya pelajaran selam massal di dasar laut yang dilakukan Minggu (16Agustus 09). Penyelaman yang dilakukan sekitar pukul 10.30 Wita itu diikuti sedikitnya 2.486 penyelam.
Rekor kembali dipecahkan esok harinya 17/8 pada upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan 64 tahun kemerdekaan Indonesia. Rekor penyelenggaraan upacara kemerdekaan di bawah laut dengan peserta terbanyak mencapai 2.818 penyelam (diver).
Peserta upacara dan penyelaman bukan hanya dari Indonesia, namun juga dari Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Turki, Filipina, Belgia, dan China. Ada pula penyelam dari Kanada, Belanda, Singapura, dan dari Angkatan Laut Australia.
Manajer Juri Guinness World Record Lucia Sini¬ga¬gliesi dari London, mengatakan, angka rekor yang berhasil dipecahkan Indonesia mencapai tiga kali lipat rekor sebelumnya. Rekor penyelaman massal sebelumnya dicapai negara Maladewa dengan jumlah penyelam 958 penyelam pada 2006. "Indonesia seharusnya bangga dengan prestasi ini," katanya.
Kuswanto At Ketua BPOS-KS hadir di detik terakhir persiapan pembukuan record 16/08 menyampaikan kegembiraannya “Alhamdulillah saya bisa sempat hadir dan ikut menyelam dan turut menyumbangan angka record ini, prestasi ini kami persembahkan bagi Perusahaan dan Bangsa Indonesia yang sedang berulang tahun”. Team selam CAI berada di group L bergabung dengan 43 peselam lainnya. Awalnya sulit membayangkan hiruk pikuk 2.486 diver serentak masuk didasar laut berbaris menempati formasi upacara yang sudah rapih disiapkan TNI AL. Formasi upacara ini memudahan penyelam masuk barisannya sesuai group dasar laut dengan mudah. Disiapkan penuh perhitungan sejak sebulan sebelumnya! Tetapi saat didalam air, bukan itu saja yang membuat tim tertegun, kami bisa mendengar back sound lagu lagu perjuangan dan perintah protokol, komandan dan inspektur upacara, bayangkan ini didasar laut 12 – 20 meter! Selain itu beberapa media TV menyiarkan acara ini bahkan secara live. Danpada 17/8, upacara Peringatan Detik detik Proklamasi bawah laut berhasil diikuti dengan hikmat dan penuh kebanggaan. Dengan kejernihan perairan Malalayang yang luar biasa (visibilitas 20 meter) tampak serentak ribuan peserta memberi penghormatan kepada Sang Merah Putih yang berkibar gagah membanggakan di hari ini. Berkibarlah Merahputih…, berkibarlah diseluruh penjuru negeri, bahkan berkibarlah di dada kami, warga Negara yang merindukan kebangkitanmu.
Memperingati HUT KS & HUTRI tahun 2009 ini CAI Diving Club menghadiri undangan di SAIL BUNAKEN Manado dari MABES-TNI AL untuk berpartisipasi pada pemecahan record dunia (Guinness world record). Team sebanyak 4 orang bergabung dengan POSSI Banten dan Krakatau Steel DC diberangkatkan 3 gelombang, tgl 5 Agustus 2 orang atlit diberangkatan mengawal peralatan selam menggunakan KRI Tg Kambani, kemudian official dan penyelam pada 12 Agustus dan 16 Agustus 2009, pada akhirnya tim ini turut menggenapkan total penyelam terbanyak yang berhasil dibukukan di Guinness World Record, di Pantai Malalayang, Manado.
Kategori rekor adalah penyelaman massal dengan jumlah penyelam terbanyak dan dilakukannya pelajaran selam massal di dasar laut yang dilakukan Minggu (16Agustus 09). Penyelaman yang dilakukan sekitar pukul 10.30 Wita itu diikuti sedikitnya 2.486 penyelam.
Rekor kembali dipecahkan esok harinya 17/8 pada upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan 64 tahun kemerdekaan Indonesia. Rekor penyelenggaraan upacara kemerdekaan di bawah laut dengan peserta terbanyak mencapai 2.818 penyelam (diver).
Peserta upacara dan penyelaman bukan hanya dari Indonesia, namun juga dari Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Turki, Filipina, Belgia, dan China. Ada pula penyelam dari Kanada, Belanda, Singapura, dan dari Angkatan Laut Australia.
Manajer Juri Guinness World Record Lucia Sini¬ga¬gliesi dari London, mengatakan, angka rekor yang berhasil dipecahkan Indonesia mencapai tiga kali lipat rekor sebelumnya. Rekor penyelaman massal sebelumnya dicapai negara Maladewa dengan jumlah penyelam 958 penyelam pada 2006. "Indonesia seharusnya bangga dengan prestasi ini," katanya.
Kuswanto At Ketua BPOS-KS hadir di detik terakhir persiapan pembukuan record 16/08 menyampaikan kegembiraannya “Alhamdulillah saya bisa sempat hadir dan ikut menyelam dan turut menyumbangan angka record ini, prestasi ini kami persembahkan bagi Perusahaan dan Bangsa Indonesia yang sedang berulang tahun”. Team selam CAI berada di group L bergabung dengan 43 peselam lainnya. Awalnya sulit membayangkan hiruk pikuk 2.486 diver serentak masuk didasar laut berbaris menempati formasi upacara yang sudah rapih disiapkan TNI AL. Formasi upacara ini memudahan penyelam masuk barisannya sesuai group dasar laut dengan mudah. Disiapkan penuh perhitungan sejak sebulan sebelumnya! Tetapi saat didalam air, bukan itu saja yang membuat tim tertegun, kami bisa mendengar back sound lagu lagu perjuangan dan perintah protokol, komandan dan inspektur upacara, bayangkan ini didasar laut 12 – 20 meter! Selain itu beberapa media TV menyiarkan acara ini bahkan secara live. Danpada 17/8, upacara Peringatan Detik detik Proklamasi bawah laut berhasil diikuti dengan hikmat dan penuh kebanggaan. Dengan kejernihan perairan Malalayang yang luar biasa (visibilitas 20 meter) tampak serentak ribuan peserta memberi penghormatan kepada Sang Merah Putih yang berkibar gagah membanggakan di hari ini. Berkibarlah Merahputih…, berkibarlah diseluruh penjuru negeri, bahkan berkibarlah di dada kami, warga Negara yang merindukan kebangkitanmu.
Penyelaman di BUNAKEN
Setelah pemecahan record, Peserta selam untuk Guinness Book Record berkesempatan wisata selam ke Pulau Bunaken. Pulau yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara ini ternyata tak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga di seluruh dunia. Terlebih, setelah Indonesia berhasil menerima sertifikat Guinness Book of World Record atas rekor dunia penyelaman massal, Bunaken semakin mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Ciri khas dari Pulau Bunaken adalah wisata bawah laut. Terdapat sekurang-kurangnya 32 titik penyelaman yang menyimpan sejuta kekayaan bawah laut seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan. Yang unik, lebih dari 1000 jenis ikan menghiasi puluhan hektar terumbu karang Bunaken, bahkan spesies ikan purba bernama Coelacant hidup di perairan ini.
Kami pernah melakukan penyelaman menyusuri dinding tubir terjal yang berdasar dalam, bahkan tidak bisa diselami seperti di Pulau Tempurung atau wall Krakatau, tapi keunikan Bunaken melengkapi dive log kami dengan keunikan warna warni ikannya. Kepedulian masyarakat dan aparat di lapangan benar benar terlihat harmonis dan saling mendukung. Kapten kapal mengingatkan dive master dan group tentang larangan merusak lingkungan, termasuk larangan menginjak karang dan bahkan sekedar berdiri dikarang mati, semuanya terlarang. Selain itu kapal kapal pengangkut turis sangat disiplin tidak membuang jangkar sembarangan. Aparat setempat sudah membuat buoy / tambatan permanen yang mudah digunakan sehingga terumbu karang yang menjadi komoditas pariwisata mereka benar benar terjaga. Bisa dimaklumi karena ini adalah periuk nasi mereka. Keramaian menyelam di sini sama seperti di Bali atau Lombok, bisa ditemui belasan group dan belasan kapal membawa puluhan diver bahkan ratusan penyelam di akhir minggu menyelam disini. Kondisi di kedalaman sangat ramai, tetapi perlu dipastian sertifikat yang dimiliki adalah Advance karena penyelaman di sini memerluan keterampilan buoyancy (menjaga posisi di kedalaman dengan melayang), bayangankanlah seperti burung yang menjelajahi dinding gunung..(I believe I can fly…). CAI DC sebenarnya sudah membuat buoy dibeberapa tempat penyelaman di Banten bekerjasama dengan KS Diving Club, namun masih perlu dukungan keseriusan dari aparat dan operator kapal yang mengantar turis. Karena apabila terumbu karang yang rapuh dan perlu puluhan tahun untuk pulih ini rusak, maka berakhirlah industri pariwisata selam setempat bahkan produksi perikananpun akan berhenti, karena terumbukarang juga berfungsi sebagai habitat ikan dan penyumbang nutrisi makanan di lautan. Penyelaman di Bunaken memberikan spirit baru bagi kami. Sayang kami hanya sempat melakuan penyelaman di 2 spot saja, walaupun berat melewatkan kesempatan menyelam di beberapa spot yang masuk kategori terindah didunia ini kami harus disiplin dengan dive plan kami agar terhindar dari penyakit nitrogen narcosis (kelebihan nitrogen di dalam tubuh). Kami berencana segera mewujudkan beberapa rencana konservasi di tempat penyelaman di Banten, misalnya Krakatau, Sanghiang dan Ujung Kulon. Semoga dive spot di beberapa tempat di Indonesia bisa lestari dan mendunia seperti Bunaken.
Ciri khas dari Pulau Bunaken adalah wisata bawah laut. Terdapat sekurang-kurangnya 32 titik penyelaman yang menyimpan sejuta kekayaan bawah laut seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan. Yang unik, lebih dari 1000 jenis ikan menghiasi puluhan hektar terumbu karang Bunaken, bahkan spesies ikan purba bernama Coelacant hidup di perairan ini.
Kami pernah melakukan penyelaman menyusuri dinding tubir terjal yang berdasar dalam, bahkan tidak bisa diselami seperti di Pulau Tempurung atau wall Krakatau, tapi keunikan Bunaken melengkapi dive log kami dengan keunikan warna warni ikannya. Kepedulian masyarakat dan aparat di lapangan benar benar terlihat harmonis dan saling mendukung. Kapten kapal mengingatkan dive master dan group tentang larangan merusak lingkungan, termasuk larangan menginjak karang dan bahkan sekedar berdiri dikarang mati, semuanya terlarang. Selain itu kapal kapal pengangkut turis sangat disiplin tidak membuang jangkar sembarangan. Aparat setempat sudah membuat buoy / tambatan permanen yang mudah digunakan sehingga terumbu karang yang menjadi komoditas pariwisata mereka benar benar terjaga. Bisa dimaklumi karena ini adalah periuk nasi mereka. Keramaian menyelam di sini sama seperti di Bali atau Lombok, bisa ditemui belasan group dan belasan kapal membawa puluhan diver bahkan ratusan penyelam di akhir minggu menyelam disini. Kondisi di kedalaman sangat ramai, tetapi perlu dipastian sertifikat yang dimiliki adalah Advance karena penyelaman di sini memerluan keterampilan buoyancy (menjaga posisi di kedalaman dengan melayang), bayangankanlah seperti burung yang menjelajahi dinding gunung..(I believe I can fly…). CAI DC sebenarnya sudah membuat buoy dibeberapa tempat penyelaman di Banten bekerjasama dengan KS Diving Club, namun masih perlu dukungan keseriusan dari aparat dan operator kapal yang mengantar turis. Karena apabila terumbu karang yang rapuh dan perlu puluhan tahun untuk pulih ini rusak, maka berakhirlah industri pariwisata selam setempat bahkan produksi perikananpun akan berhenti, karena terumbukarang juga berfungsi sebagai habitat ikan dan penyumbang nutrisi makanan di lautan. Penyelaman di Bunaken memberikan spirit baru bagi kami. Sayang kami hanya sempat melakuan penyelaman di 2 spot saja, walaupun berat melewatkan kesempatan menyelam di beberapa spot yang masuk kategori terindah didunia ini kami harus disiplin dengan dive plan kami agar terhindar dari penyakit nitrogen narcosis (kelebihan nitrogen di dalam tubuh). Kami berencana segera mewujudkan beberapa rencana konservasi di tempat penyelaman di Banten, misalnya Krakatau, Sanghiang dan Ujung Kulon. Semoga dive spot di beberapa tempat di Indonesia bisa lestari dan mendunia seperti Bunaken.
Rabu, 28 Januari 2009
Rafting Ciberang Rangkasbitung Banten MTB, Hiking di
Hayya gong xi- gong xi......
Lebalan Cina ini gimana kalo kita ke Alung Jelam Cibelang aja hayya....
Abis pelatihan SCUBA dengan BLKI kita ngapain ni Om, gitu kata Arif sehabis latihan di kolam KCC sabtu lalu.
Kita perlu agendakan evaluasi dan plan kegiatan tahun depan inis sih. So cari cari tempat buat musyawaroh dan ngumpul ngumpul.
Saya jadi inget ajakan teman kantor pak Roos dan Rio untuk bareng Maya dan mau ajak P. Gatot ke Arung Jeram Ciberang di Rangkas Bitung, rencana semula hari Senin mintanya pas New Year China, 26 Jan.
Wah dengan cuaca ujan gini riam yang akan diarungi classnya bisa di level IV, karena water level bisa diatas 110cm.
Hari Minggu 25 Jan nya saya seperti biasa harus berada di kota Pandeglang, kota yang hanya berjarak 16km dari kota RangkasBitung, menjalankan rutinitas gowes putar putar kampung, saya siapkan sepeda buat coba coba survey aja ke Ciberang Ragkas, tapi sepeda di gendong dulu di mobil, abis katanya dari rangkas itu ke Arung Jeramnya masih beberapa km. Nah jalur itu yang saya incar buat gowes.
Pandeglang ke Rangkas ditempuh mobil 20mnt. Ah coba tanya tanya di kota Rangkas Pasir Ona tempat sesepuh CAI (P Haji Duki) bermarkas.
,dimana tempat arung jeram? gak ada yang tahu dimana Arung Jeram berada. Coba telp teman yang pernah kesana, saya diarahkan drive ke arah Sajira Cipanas. Koq jalan udah satu jam tanya lagi tanya lagi belum ada yang tahu, coba tanya Ciberang? Wah mas itu masih 1,5 jam lagi dari sini!! Walah....
Sambil mikir mikir, saya mampir di kampung yang agak rame. Kebetulan udah laper, asisten pribadi tercinta sudah lapar, kita makan dulu. Tapi saya lihat jalan kampung itu ih manggil mangil.... kaya'nya oce banget kalo saya telusuri pake sepeda.
He he coba ah, sambil nunggu yang makan All Mountain saya turun ke kampung bawah..... lumayan jalan makadam dan perosotan tanahnya. Belepotan dikit....
Kami sepakat setelah kenyang kita jalan terus menuju Sajira dan Cipanas.
1,5jam akhirnya sampai di Cipanas, sempat ketemu (nyalip) rombongan sepeda XC (cross country) sekitar 30an goweser. Wuih ternyata rombongan dari Serang, 6jam sudah gowes, ada rekan rekan PPC dan HSM Krakatau Steel. Ini spesies goweser yang berbeda (kata istri saya) tapi punya kesamaan yaitu gak betah di kandang...
Di Cipanas tanya tanya lagi dimana Ciberang, ditunjukan arah detail dan 2km lagi kami jalan menemukan spanduk SELAMAT DATANg WISATA ARUNG JERAM CIBERANG, terus ada tanda panah lagi tertulis 10KM lagi...
Walah.... ini petunjuk bikin snewen! Kata tukang pulsa (sempat isi pulsa- jauh dari Setyo- tukang pulsa langganan kantor) katanya jalur 10km ityu lumayan nanjak! KOndisi ujan gini harus ati ati jurangnya katanya lumayan dalam....
Udang tangung, kepalang gelo, tancap gas nanjak! Dasar!!! ini jalur bukan cuman nanjak dan licin! Juga berkabut tebal dimana mana!!! Check GPS map sih kami sudah di pegunungan Gn Halimun, artinya kabut...pantas saja.
10km lewat tanjakan dan turunan meliuk liuk jalan bolong bolong (digeber bahaya,terpaksa di keureuyeuh).
Perjalanan penuh deraan berakhir juga di kampung Ciberang. Ada spanduk besar Selamat Datang bla bla.....
"Ah.. akhirya dadang juga! Gimana dijalan pak? Silahkan silahkan..." sambut Agus, operasional manager nya. Lho tahu dari mana? Maaf bapak kenal saya?
"Bukan pak itu prosedur kami kalo ketemu tamu........"
"Hiks....kirain...?"
Ternyata pak Agus sebelumnya memang sudah di kontak P Iqbal, rekan EO dari Asahimas so dia sangat akrab dan membantu.
Saya ceritakan kalau saya hari ini hanya survey....dan cari info buat rafting besok.
Pak Agus ajak saya jalan jalan lihat start point di sungai ciBerang, waw... levelnya sudah di posisi 120cm.
Perjalanan ada yang 4km, 8km dan 12km. Semua ratenya sama 175rb / pax. Dapat lunch box, mobil jemputan dari Cipanas (finish point), dan minimal 5pax per rafting boat. Finish di Cipanas yang memiliki pemandian asli air panassss, arghhh serasa dipijat pastinya.
Dia juga bilang punya jalur sepeda XC dan extreem down hill, juga treking mendaki ke halimun, atau yang deket di air terjun juga ada. (Tar dulu... ada air terjun??) katanya deket tuh... sambil nunjuk pake dagu yang berjenggot nya itu.
Dia juga mengajak kami melihat pondokan dan gazebo yang bisa dipake bermalam. Airnya besar dan banyak.
Saya rasa info awal sih cukup deh, mungkin kami akan balik lagi besok!
Eh.. tar dulu!!!! mungkin gak besok deh. (Saya pikir pikir teman teman bakalan sengsara dan rugi kalo hanya 1 / oneday trip),
Saya pamitan karena sudah jam 17.00 dan saya gak balik dulu, saya coba nanjak lagi ke pedalaman berharap bisa liat air terjunnya. He he he rupanya kebiasaan orang desa kalo nunjuk lokasi gak pake km yang pasti. Pak Agus nunjuk dengan jenggotnya itu ternyata 3km saya nanjak belum nyampe juga itu air terjun. Belum lagi jalannya harus melalui jembatan besi namun beralas gelondongan kayu yang licin. Waduhhh saya harus putar balik akhirnya, menunda hasrat karena kalo jalan terus pasti sampainya lewat magrib dan membayangkan 3 jembatan yang saya lalui tadi harus dilewati dengan hari gelap dan berkabut tebal.
Saya berharap teman teman CAI bisa plan untuk LDK generasi penerusnya disini. Lumayan murah dan costumize Kita bisa share di pondokan atau di gazebo, rafting dan jalan menyusuri pundak gunung halimun, menikmati serta mensyukuri suguhan kemewahan alam dari Maha Pencipta kita.
Lebalan Cina ini gimana kalo kita ke Alung Jelam Cibelang aja hayya....
Abis pelatihan SCUBA dengan BLKI kita ngapain ni Om, gitu kata Arif sehabis latihan di kolam KCC sabtu lalu.
Kita perlu agendakan evaluasi dan plan kegiatan tahun depan inis sih. So cari cari tempat buat musyawaroh dan ngumpul ngumpul.
Saya jadi inget ajakan teman kantor pak Roos dan Rio untuk bareng Maya dan mau ajak P. Gatot ke Arung Jeram Ciberang di Rangkas Bitung, rencana semula hari Senin mintanya pas New Year China, 26 Jan.
Wah dengan cuaca ujan gini riam yang akan diarungi classnya bisa di level IV, karena water level bisa diatas 110cm.
Hari Minggu 25 Jan nya saya seperti biasa harus berada di kota Pandeglang, kota yang hanya berjarak 16km dari kota RangkasBitung, menjalankan rutinitas gowes putar putar kampung, saya siapkan sepeda buat coba coba survey aja ke Ciberang Ragkas, tapi sepeda di gendong dulu di mobil, abis katanya dari rangkas itu ke Arung Jeramnya masih beberapa km. Nah jalur itu yang saya incar buat gowes.
Pandeglang ke Rangkas ditempuh mobil 20mnt. Ah coba tanya tanya di kota Rangkas Pasir Ona tempat sesepuh CAI (P Haji Duki) bermarkas.
,dimana tempat arung jeram? gak ada yang tahu dimana Arung Jeram berada. Coba telp teman yang pernah kesana, saya diarahkan drive ke arah Sajira Cipanas. Koq jalan udah satu jam tanya lagi tanya lagi belum ada yang tahu, coba tanya Ciberang? Wah mas itu masih 1,5 jam lagi dari sini!! Walah....
Sambil mikir mikir, saya mampir di kampung yang agak rame. Kebetulan udah laper, asisten pribadi tercinta sudah lapar, kita makan dulu. Tapi saya lihat jalan kampung itu ih manggil mangil.... kaya'nya oce banget kalo saya telusuri pake sepeda.
He he coba ah, sambil nunggu yang makan All Mountain saya turun ke kampung bawah..... lumayan jalan makadam dan perosotan tanahnya. Belepotan dikit....
Kami sepakat setelah kenyang kita jalan terus menuju Sajira dan Cipanas.
1,5jam akhirnya sampai di Cipanas, sempat ketemu (nyalip) rombongan sepeda XC (cross country) sekitar 30an goweser. Wuih ternyata rombongan dari Serang, 6jam sudah gowes, ada rekan rekan PPC dan HSM Krakatau Steel. Ini spesies goweser yang berbeda (kata istri saya) tapi punya kesamaan yaitu gak betah di kandang...
Di Cipanas tanya tanya lagi dimana Ciberang, ditunjukan arah detail dan 2km lagi kami jalan menemukan spanduk SELAMAT DATANg WISATA ARUNG JERAM CIBERANG, terus ada tanda panah lagi tertulis 10KM lagi...
Walah.... ini petunjuk bikin snewen! Kata tukang pulsa (sempat isi pulsa- jauh dari Setyo- tukang pulsa langganan kantor) katanya jalur 10km ityu lumayan nanjak! KOndisi ujan gini harus ati ati jurangnya katanya lumayan dalam....
Udang tangung, kepalang gelo, tancap gas nanjak! Dasar!!! ini jalur bukan cuman nanjak dan licin! Juga berkabut tebal dimana mana!!! Check GPS map sih kami sudah di pegunungan Gn Halimun, artinya kabut...pantas saja.
10km lewat tanjakan dan turunan meliuk liuk jalan bolong bolong (digeber bahaya,terpaksa di keureuyeuh).
Perjalanan penuh deraan berakhir juga di kampung Ciberang. Ada spanduk besar Selamat Datang bla bla.....
"Ah.. akhirya dadang juga! Gimana dijalan pak? Silahkan silahkan..." sambut Agus, operasional manager nya. Lho tahu dari mana? Maaf bapak kenal saya?
"Bukan pak itu prosedur kami kalo ketemu tamu........"
"Hiks....kirain...?"
Ternyata pak Agus sebelumnya memang sudah di kontak P Iqbal, rekan EO dari Asahimas so dia sangat akrab dan membantu.
Saya ceritakan kalau saya hari ini hanya survey....dan cari info buat rafting besok.
Pak Agus ajak saya jalan jalan lihat start point di sungai ciBerang, waw... levelnya sudah di posisi 120cm.
Perjalanan ada yang 4km, 8km dan 12km. Semua ratenya sama 175rb / pax. Dapat lunch box, mobil jemputan dari Cipanas (finish point), dan minimal 5pax per rafting boat. Finish di Cipanas yang memiliki pemandian asli air panassss, arghhh serasa dipijat pastinya.
Dia juga bilang punya jalur sepeda XC dan extreem down hill, juga treking mendaki ke halimun, atau yang deket di air terjun juga ada. (Tar dulu... ada air terjun??) katanya deket tuh... sambil nunjuk pake dagu yang berjenggot nya itu.
Dia juga mengajak kami melihat pondokan dan gazebo yang bisa dipake bermalam. Airnya besar dan banyak.
Saya rasa info awal sih cukup deh, mungkin kami akan balik lagi besok!
Eh.. tar dulu!!!! mungkin gak besok deh. (Saya pikir pikir teman teman bakalan sengsara dan rugi kalo hanya 1 / oneday trip),
Saya pamitan karena sudah jam 17.00 dan saya gak balik dulu, saya coba nanjak lagi ke pedalaman berharap bisa liat air terjunnya. He he he rupanya kebiasaan orang desa kalo nunjuk lokasi gak pake km yang pasti. Pak Agus nunjuk dengan jenggotnya itu ternyata 3km saya nanjak belum nyampe juga itu air terjun. Belum lagi jalannya harus melalui jembatan besi namun beralas gelondongan kayu yang licin. Waduhhh saya harus putar balik akhirnya, menunda hasrat karena kalo jalan terus pasti sampainya lewat magrib dan membayangkan 3 jembatan yang saya lalui tadi harus dilewati dengan hari gelap dan berkabut tebal.
Saya berharap teman teman CAI bisa plan untuk LDK generasi penerusnya disini. Lumayan murah dan costumize Kita bisa share di pondokan atau di gazebo, rafting dan jalan menyusuri pundak gunung halimun, menikmati serta mensyukuri suguhan kemewahan alam dari Maha Pencipta kita.
Gowes to Pandeglang
Atas inisiatif Ade Achil dari ADI USAHA dengan Indonesia Power Cycling Club, gagasan Trip Goes To Pandeglang pun ditindak lanjuti CAI. Minggu pagi 18 Januari 2009, sebanyak 40 sepeda diangkut pick up dan rack mobil mobil untuk melakukan start dari area parker Kolam Renang Cikole.
Kehadiran rombongan tim sepeda ini menarik perhatian komunitas MTBiker Pandeglang yang kebetulan sedang pemanasan di alun alun dan say hello, akhirnya sepakat 10 biker Pandeglang diundang joint.
Jalur yang dilalui masih seputar kota / keliling Pandeglang, tidak jauh jauh amat sih dari pusat kota, hanya karena Pandeglang memiliki kota yang masih asri dan jalan yang dilalui masih kondisi perawan membuat biker sangat berkesan.
Pemandangan hamparan sawah yang hijau, kolam kolam ikan, hutan hutan lebat hingga pemandangan belakang dapur penduduk dilalui melewati jalan tanjakan, turunan hingga perosotan yang berkarakter aspal, jalan batu makadam dan tanah licin. Bahkan terpaksa goeser ikhlas menuntun sepeda melalui perosotan tajam menyeberangi jembatan tradisional.
Tidak lupa photo season jadi agenda faforit peserta. Keramahan penduduk dan kerumunan anak anak diperjalanan menambah hangatnya suasana perjalanan. Dedi goeser senior dari ISSI Pengda Banten yang sengaja hadir sangat antusias untuk kembali ke route Pandegalang ini. Selain ingin bersilaturahim dengan komunitas MTBiker di Pandeglang yang relative baru ini, juga berharap dapat segera membentuk Pengcab ISSI sehingga bisa membina prestasi para peminat muda. Aktifitas olah raga ini juga bisa memasarkan komoditas wisata Pandeglang yang sangat potensi.
Rest point di puncak Juhut sangat suprised, juice jambu dan kue tradisional khas Pandeglang seperti jojorong, pasung dan kikiping sangat nendang dan cepat memulihkan energy yang hilang. Umpatan sumpah serapah peserta yang nyaris keluar karena deraan tanjakan Juhut dibungkam oleh iringan lagu dari pekerja seni / pengamen lokal yang sengaja didatangkan ke Juhut ini. Waduuh..... syahdunya petikan cukulele dan dentuman bas tam tam karet paralon Kodir Band sempat membuat goeser lupa dimana mereka berada!
Perjalanan diakhiri etape terakhir dengan menyusuri turunan berkarakter jalan batuan makadam dan jalan setapak tanah kebun penduduk. Waduh...turunan dengan jejak alur air di tanah kebun ini memaksa goeser mengeluarkan energy lagi. Habis sudah ebergy yang baru saja terkumpul..Beberapa peserta ada yang terpaksa bermain perosotan. Tapi semua kedahsyatan ini berakhir di sasak bambu, yaitu jembatan tradisional terbuat dari ikatan bambu yang menyambungkan jalan ke jurang seberang. Wah.. ini petualangan wild abiz!!! Teriak peserta sambil tidak lupa sibuk minta di foto.
Tepat jam 12.00 semua peserta finished di Pondok Nara, alhamdulillah semua selamat dan happy. Bersyukur atas Maha Pencipta Alam yang memberikan pengalaman hari ini dengan berkah keselamatan dan pemandangan indah tak terlupakan. Peserta langsung bersujud di Masjid Attaubah Pamagersari, melaksanakan sholat dzuhur dan ditutup dengan santap siang. Wah nasi timbel komplet dengan ikan mas pesmol bikin penyakit mata kumat (nguantuk) untuk itu segera dikeluarkan menu cuci mulut yang tidak kalah dahsyat, DUREN!! ini menjadi menu penutup yang mengantar goeser untuk segera pamitan karena khawatir dengan efek sampingnya yang luar biasa. Tepar!!!
Panitia penyelenggara dari CAI BANTEN dan Pondok Nara mengucapkan Terimakasih banyak kepada Adi Usaha , Indonesia Power Cycling Club, ISSI Pengda Banten serta Cilegon Cycling Club, BPOS KS Cabang Sepeda yang suport acara sukses ini. Sampai ketemu lagi next Goes To Pandeglang II ya? Masih banyak jalur dahsyat menanti anda di Pandeglang.
Kehadiran rombongan tim sepeda ini menarik perhatian komunitas MTBiker Pandeglang yang kebetulan sedang pemanasan di alun alun dan say hello, akhirnya sepakat 10 biker Pandeglang diundang joint.
Jalur yang dilalui masih seputar kota / keliling Pandeglang, tidak jauh jauh amat sih dari pusat kota, hanya karena Pandeglang memiliki kota yang masih asri dan jalan yang dilalui masih kondisi perawan membuat biker sangat berkesan.
Pemandangan hamparan sawah yang hijau, kolam kolam ikan, hutan hutan lebat hingga pemandangan belakang dapur penduduk dilalui melewati jalan tanjakan, turunan hingga perosotan yang berkarakter aspal, jalan batu makadam dan tanah licin. Bahkan terpaksa goeser ikhlas menuntun sepeda melalui perosotan tajam menyeberangi jembatan tradisional.
Tidak lupa photo season jadi agenda faforit peserta. Keramahan penduduk dan kerumunan anak anak diperjalanan menambah hangatnya suasana perjalanan. Dedi goeser senior dari ISSI Pengda Banten yang sengaja hadir sangat antusias untuk kembali ke route Pandegalang ini. Selain ingin bersilaturahim dengan komunitas MTBiker di Pandeglang yang relative baru ini, juga berharap dapat segera membentuk Pengcab ISSI sehingga bisa membina prestasi para peminat muda. Aktifitas olah raga ini juga bisa memasarkan komoditas wisata Pandeglang yang sangat potensi.
Rest point di puncak Juhut sangat suprised, juice jambu dan kue tradisional khas Pandeglang seperti jojorong, pasung dan kikiping sangat nendang dan cepat memulihkan energy yang hilang. Umpatan sumpah serapah peserta yang nyaris keluar karena deraan tanjakan Juhut dibungkam oleh iringan lagu dari pekerja seni / pengamen lokal yang sengaja didatangkan ke Juhut ini. Waduuh..... syahdunya petikan cukulele dan dentuman bas tam tam karet paralon Kodir Band sempat membuat goeser lupa dimana mereka berada!
Perjalanan diakhiri etape terakhir dengan menyusuri turunan berkarakter jalan batuan makadam dan jalan setapak tanah kebun penduduk. Waduh...turunan dengan jejak alur air di tanah kebun ini memaksa goeser mengeluarkan energy lagi. Habis sudah ebergy yang baru saja terkumpul..Beberapa peserta ada yang terpaksa bermain perosotan. Tapi semua kedahsyatan ini berakhir di sasak bambu, yaitu jembatan tradisional terbuat dari ikatan bambu yang menyambungkan jalan ke jurang seberang. Wah.. ini petualangan wild abiz!!! Teriak peserta sambil tidak lupa sibuk minta di foto.
Tepat jam 12.00 semua peserta finished di Pondok Nara, alhamdulillah semua selamat dan happy. Bersyukur atas Maha Pencipta Alam yang memberikan pengalaman hari ini dengan berkah keselamatan dan pemandangan indah tak terlupakan. Peserta langsung bersujud di Masjid Attaubah Pamagersari, melaksanakan sholat dzuhur dan ditutup dengan santap siang. Wah nasi timbel komplet dengan ikan mas pesmol bikin penyakit mata kumat (nguantuk) untuk itu segera dikeluarkan menu cuci mulut yang tidak kalah dahsyat, DUREN!! ini menjadi menu penutup yang mengantar goeser untuk segera pamitan karena khawatir dengan efek sampingnya yang luar biasa. Tepar!!!
Panitia penyelenggara dari CAI BANTEN dan Pondok Nara mengucapkan Terimakasih banyak kepada Adi Usaha , Indonesia Power Cycling Club, ISSI Pengda Banten serta Cilegon Cycling Club, BPOS KS Cabang Sepeda yang suport acara sukses ini. Sampai ketemu lagi next Goes To Pandeglang II ya? Masih banyak jalur dahsyat menanti anda di Pandeglang.
Kembali ke jati diri! Atau punah…..
SUATU BANGSA APABILA KEHILANGAN JATI DIRINYA, MAKA BANGSA TERSEBUT TIDAK AKAN MAMPU BERTAHAN HIDUP BAHKAN AKAN PUNAH. (BUNG KARNO)
CAI Diving Club memiliki agenda tahunan yaitu melakukan pengibaran bendera dasar laut. Dilakukan dalam rangka memperingati Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI. Tidak terasa acara tahun ini dilakukan yang ke V (lima). Setiap kegiatan pengibaran bendera disertai kegiatan bakti sosial. Pada tahun ini bekerjasama dengan BPOS KS Cabang Selam berbagi pengalaman edukasi tentang keterampilan olehraga snorkel dalam rangka meningkatkan semangat membangun bangsa di perairan Tanjung Lesung Banten. Pesertanya adalah pelajar dan mahasiswa.
Pada acara puncaknya dilakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih di dasar laut oleh 24 penyelam dari berbagai komunitas selam (KS, CAI, PCM, LANAL dan Dit POLAIR POLDA BANTEN) dan para tamu Tanjung Lesung Resort. Seperti lazimnya upacara bendera di darat, upacara didasar laut ini berlangsung khidmat. Setelah bendera berkibar didasar laut, peserta mengikuti urut urutan upacara dipermukaan laut. Inspektur Upacara adalah I Made Sudiantara dari Krakatau Steel Diving Club, Komandan upacara Sdr. Indra dari TNI AL, Komandan Pasukan AKP Hendri dari Dit POLAIR POLDA BANTEN dan pengibar benderanya adalah Febri atlit selam Bapor. Pembina klub selam Cinta Alam Indonesia, H Achmad Basyarie, membacakan do’a bagi bangsa ini di upacara bawah laut dengan gaya diving nya
Selain membuncahkan semangat dari dada para diver, upacara pengibaran bendera kali ini, karena saking khidmatnya, Irup dan beberapa diver tidak kuasa menahan haru setelah Merah putih berkibar para penyelam bersama sama menyanyikan Indonesia Raya dengan lantang dipermukaan laut. Bahkan Dewi, presenter Trans TV yang turut meliput dan jadi peserta upacara menyampaikan kesan yang sama. "Koq sekian kali saya mengikuti upacara tidak pernah seharu ini, patriotik banget", katanya. Trans TV melakukan wawancara dan liputan kegiatan lain sejak sebelum hingga setelah upacara dilaksanakan.
" Bangsa Indonesia dikodratkan sebagai bangsa bahari, hidup di negara kepulauan, 2/3 bagian negara kita adalah laut, kita tidak bisa berhasil meniru bangsa daratan seperti Amerika, Cina, Eropa dalam membangun bangsanya, tetapi harus meniru nenek moyang kita sendiri, lihat kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang berjaya jaman dulu karena misi visi kelautannya yang berhasil menyatukan bukan hanya Nusantara, tapi hamper sebagian besar Asia Tenggara. Mari kembali ke jati diri bangsa yang sebenarnya yaitu sebagai bangsa bahari”. Demikian sebagian kutipan dari amanat Irup I Made Sudiantara.
Peserta sangat terkesan dengan pemandangan bawah laut ketika para diver dipersilahkan mengikuti fun dive di jalur taman laut yang disiapkan Adit, ketua panitia kegiatan. Menurut hasil identifikasi para penyelam CAI DC, ada lebih dari 30 spesies karang yang hidup di perairan ini. Mari kita jaga agar dapat lestari dan menjadi sumber kehidupan rakyat secara lestari sampai anak cucu kita, semoga.
CAI Diving Club memiliki agenda tahunan yaitu melakukan pengibaran bendera dasar laut. Dilakukan dalam rangka memperingati Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI. Tidak terasa acara tahun ini dilakukan yang ke V (lima). Setiap kegiatan pengibaran bendera disertai kegiatan bakti sosial. Pada tahun ini bekerjasama dengan BPOS KS Cabang Selam berbagi pengalaman edukasi tentang keterampilan olehraga snorkel dalam rangka meningkatkan semangat membangun bangsa di perairan Tanjung Lesung Banten. Pesertanya adalah pelajar dan mahasiswa.
Pada acara puncaknya dilakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih di dasar laut oleh 24 penyelam dari berbagai komunitas selam (KS, CAI, PCM, LANAL dan Dit POLAIR POLDA BANTEN) dan para tamu Tanjung Lesung Resort. Seperti lazimnya upacara bendera di darat, upacara didasar laut ini berlangsung khidmat. Setelah bendera berkibar didasar laut, peserta mengikuti urut urutan upacara dipermukaan laut. Inspektur Upacara adalah I Made Sudiantara dari Krakatau Steel Diving Club, Komandan upacara Sdr. Indra dari TNI AL, Komandan Pasukan AKP Hendri dari Dit POLAIR POLDA BANTEN dan pengibar benderanya adalah Febri atlit selam Bapor. Pembina klub selam Cinta Alam Indonesia, H Achmad Basyarie, membacakan do’a bagi bangsa ini di upacara bawah laut dengan gaya diving nya
Selain membuncahkan semangat dari dada para diver, upacara pengibaran bendera kali ini, karena saking khidmatnya, Irup dan beberapa diver tidak kuasa menahan haru setelah Merah putih berkibar para penyelam bersama sama menyanyikan Indonesia Raya dengan lantang dipermukaan laut. Bahkan Dewi, presenter Trans TV yang turut meliput dan jadi peserta upacara menyampaikan kesan yang sama. "Koq sekian kali saya mengikuti upacara tidak pernah seharu ini, patriotik banget", katanya. Trans TV melakukan wawancara dan liputan kegiatan lain sejak sebelum hingga setelah upacara dilaksanakan.
" Bangsa Indonesia dikodratkan sebagai bangsa bahari, hidup di negara kepulauan, 2/3 bagian negara kita adalah laut, kita tidak bisa berhasil meniru bangsa daratan seperti Amerika, Cina, Eropa dalam membangun bangsanya, tetapi harus meniru nenek moyang kita sendiri, lihat kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang berjaya jaman dulu karena misi visi kelautannya yang berhasil menyatukan bukan hanya Nusantara, tapi hamper sebagian besar Asia Tenggara. Mari kembali ke jati diri bangsa yang sebenarnya yaitu sebagai bangsa bahari”. Demikian sebagian kutipan dari amanat Irup I Made Sudiantara.
Peserta sangat terkesan dengan pemandangan bawah laut ketika para diver dipersilahkan mengikuti fun dive di jalur taman laut yang disiapkan Adit, ketua panitia kegiatan. Menurut hasil identifikasi para penyelam CAI DC, ada lebih dari 30 spesies karang yang hidup di perairan ini. Mari kita jaga agar dapat lestari dan menjadi sumber kehidupan rakyat secara lestari sampai anak cucu kita, semoga.
Cinta Alam Indonesia Diving Club PROJECT AWARE
Aksi Lingkungan Para Penyelam Bersama Pramuka Dalam Rangka Peringatan Hari Bumi
Krakatau Steel Diving Club dan Cinta Alam Indonesia Diving Club bekerjasama dengan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Pengprov Banten dan klub klub selam serta pemerhati lingkungan lainnya melakukan aksi lingkungan. Acara berupa pelatihan tingkat dini untuk membangun kesadartahuan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dimana sebagaian besar sumber dayanya berada dilaut.
Acara yang dilaksanakan pada 19 April 2008 sejak 09.00 – 17.00 di Gedung BAPOR PT KS ini bertujuan mengingatkan kepada peserta bahwa bangsa Indonesia pernah besar karena memiliki visi kelautannya. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai Nusantara sampai ke bagian Malaysia, Thailand dan Filipina karena visi pembangunan dan pertahanan lautnya yang kuat. Demikian juga dengan bangsa bangsa penjajah yang berhasil menaklukan kita dahulu karena kekuatan armada lautnya. ”Apabila kita tidak mengenal laut dan pesisir kita dengan baik, maka visi dan misi pembangunan bangsa ini selalu konvensional. Untuk itu kami perlu mengenalkan dan membangun kesadar tahuan tentang potensi maritim kepada anak anak sejak dini.” Muchsin Ali ketua peringatan Hari Bumi ini menyampaikan.
Materi disampaikan berupa pengenalan ekosistem pesisir (Mangrove lamun dan terumbu karang) dalam bentuk slide show, menyanyi bersama dan pemutaran film lingkungan. Setelah itu para peserta usia 7-12 tahun yang berjumlah 50 orang ini mengekspresikan wawasannya dengan melukis poster bersama sepanjang 6 meter dan melukis tempat tempat sampah.
”Kenapa negara Jepang atau Singapura yang potensi lautnya sedikit tetapi bisa kaya dari lautnya dibanding Indonesia? Lihat saja sejak sekolah, anak anak disana dikenalkan dengan kegiatan olahraga bahari, cinta dengan lautnya, mereka berseragam sekolah seperti angkatan laut. Selain itu kegiatan menyelam dan berlayar sangat populer, sehingga mereka memperlakukan laut yang menjadi sumberdaya alamnya selalu lestari” Suhendro, Pembina dari Gudep Walisongo menjelaskan kepada peserta.
Para penyelam dari KS dan CAI Diving Club rutin melaksanakan kegiatan baksos seperti ini. Kegiatan ini teregister di jejaring internasional ICRAN, IYOR2008 dan DIVE IN PROJECT AWARE. Peringatan hari bumi serentak dilakukan diseluruh dunia, kami para penyelam selalu ambil bagian acara Dive In To Earth Day sejak tahun 2004.
Selain Baksos berupa edukasi para penyelam ini berencana akan melakukan Monitoring Terumbukarang dan memasang instalasi mooring buoy di area penyelaman Legon Cabe Pulau Rakata pada tangal 23 dan 24 April. Yaitu upaya melindungi terumbu karang yang bernilai tinggi bagi produktivitas perikanan dan pariwisata Indonesia. Semoga bermanfaat!
Krakatau Steel Diving Club dan Cinta Alam Indonesia Diving Club bekerjasama dengan Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Pengprov Banten dan klub klub selam serta pemerhati lingkungan lainnya melakukan aksi lingkungan. Acara berupa pelatihan tingkat dini untuk membangun kesadartahuan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dimana sebagaian besar sumber dayanya berada dilaut.
Acara yang dilaksanakan pada 19 April 2008 sejak 09.00 – 17.00 di Gedung BAPOR PT KS ini bertujuan mengingatkan kepada peserta bahwa bangsa Indonesia pernah besar karena memiliki visi kelautannya. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai Nusantara sampai ke bagian Malaysia, Thailand dan Filipina karena visi pembangunan dan pertahanan lautnya yang kuat. Demikian juga dengan bangsa bangsa penjajah yang berhasil menaklukan kita dahulu karena kekuatan armada lautnya. ”Apabila kita tidak mengenal laut dan pesisir kita dengan baik, maka visi dan misi pembangunan bangsa ini selalu konvensional. Untuk itu kami perlu mengenalkan dan membangun kesadar tahuan tentang potensi maritim kepada anak anak sejak dini.” Muchsin Ali ketua peringatan Hari Bumi ini menyampaikan.
Materi disampaikan berupa pengenalan ekosistem pesisir (Mangrove lamun dan terumbu karang) dalam bentuk slide show, menyanyi bersama dan pemutaran film lingkungan. Setelah itu para peserta usia 7-12 tahun yang berjumlah 50 orang ini mengekspresikan wawasannya dengan melukis poster bersama sepanjang 6 meter dan melukis tempat tempat sampah.
”Kenapa negara Jepang atau Singapura yang potensi lautnya sedikit tetapi bisa kaya dari lautnya dibanding Indonesia? Lihat saja sejak sekolah, anak anak disana dikenalkan dengan kegiatan olahraga bahari, cinta dengan lautnya, mereka berseragam sekolah seperti angkatan laut. Selain itu kegiatan menyelam dan berlayar sangat populer, sehingga mereka memperlakukan laut yang menjadi sumberdaya alamnya selalu lestari” Suhendro, Pembina dari Gudep Walisongo menjelaskan kepada peserta.
Para penyelam dari KS dan CAI Diving Club rutin melaksanakan kegiatan baksos seperti ini. Kegiatan ini teregister di jejaring internasional ICRAN, IYOR2008 dan DIVE IN PROJECT AWARE. Peringatan hari bumi serentak dilakukan diseluruh dunia, kami para penyelam selalu ambil bagian acara Dive In To Earth Day sejak tahun 2004.
Selain Baksos berupa edukasi para penyelam ini berencana akan melakukan Monitoring Terumbukarang dan memasang instalasi mooring buoy di area penyelaman Legon Cabe Pulau Rakata pada tangal 23 dan 24 April. Yaitu upaya melindungi terumbu karang yang bernilai tinggi bagi produktivitas perikanan dan pariwisata Indonesia. Semoga bermanfaat!
When the phone call can wait……Tahun Baru China Tahun lalu
Setahun sudah perjalanan ke Krakatau, bertepatan dengan tahun baru Cina tahun 2009. Berbagi dengan teman teman BPOS-Krakatau Steel.
Deraan gelombang ditengah cuaca buruk tidak pernah menyurutkan semangat ingin kembali. Seandainya Alloh mengizinkan kami akan segera kembali memasang mooring buoy di Krakatau Reef.
PERJALANAN MENUJU KRAKATAU
Ketika undangan trip ke Krakatau sampai di HP saya (vis sms), saya langsung membayangkan anggota rombongan yang akan ikut dalam trip ini haruslah orang orang yang terbiasa dengan perjalanan laut yang agak agak ‘ekstrim’. Saat undangan ini diterimapun hujan dan angin sedang luar biasa kencang.
Ya, memang setiap awal tahun seperti bulan Pebruari seperti sekarang ini, kondisi Selat Sunda sedang bergelombang tinggi, ditambah angin yang akhir akhir ini lebih kencang luar biasa dari tahun tahun sebelumnya.
Tapi lantas saya langsung percaya saja dengan Samsul, orang outdoor ini sudah tahu sebenarnya siapa saja yang ‘bisa diajak’ dalam trip ini.
7 Pebruari 2008, jam 05.00 setelah sholat subuh, saya dan seluruh peralatan yang sudah naik di rack roof mobil sejak semalam, bergerak menjemput orang orang yang di pesan Samsul untuk saya jemput. Dalam daftar jemputan ada Sugeng Pratondo (pengurus BPOSKS dan terdaftar di beberapa cabang olah raga outdoor), Gianto dan Samsul sendiri (kedua orang ini pengurus dari olehraga Layar) . Semua peserta berkumpul dari Gd Bapor Cilegon. Hmm… Pak Kuswanto (Ketum BPOSKS juga maniak outdoor), I Made (Instruktur Diving) dan Heri (Anggota Karpala) sudah hadir lebih dulu. Rasanya jadi mantap dan lega ketemu teman teman ini. Jadi ada perasaan menggebu gatal seperti saat kecil dulu ingin buru buru berangkat.
”Tit tit....”sms Sugeng dan Samsul berbunyi, ”Tiga orang teman kita mundur.........” kata Samsul sambil melihat langit pagi itu yang tidak kunjung terang. Ya..memang mendung dan angin dari semalam masih berada di atas Cilegon dan sekitarnya.
Rombongan pada akhirnya bergerak dengan 2 mobil menuju Pantai Bandulu, tempat kami akan embarkasi. Dalam hati saya berharap hujan segera turun saja agar tekanan udara segera netral dan angin biasanya mereda, tapi ½ jam perjalanan dilalui, langit malah berubah sebagian jadi agak cerah dan diarah tujuan awan tebal makin pekat dan dampaknya angin makin menjadi jadi dan gelombang laut semakin beriak putih.
Empat orang crew perjalanan sudah menunggu dan kami segera siap siap loading peralatan dan bekal ke Boat. Pekerjaan mudah ini menjadi repot karena boat tidak bisa merapat dan harus mencari muara terdekat. Lumayan, jalan dulu 500meter dengan beban penuh. Logistik, peralatan peralatan semuanya diangkut naik. Beban yang dibawa memang lumayan banyak, terutama peralatan outdoor. Selain mendaki dan menginap kami berencana akan melakukan penyelaman untuk identifikasi dan pemotretan bawah laut untuk monitoring ekosisitem terumbu karang.
Tepat 08.00 speed boat akhirnya bergerak. Sebelumnya pesan pesan terakhir kepada keluarga sudah dikirim via sms karena sesaat lagi kami akan kehilangan signal dan selain itu HP harus segera masuk plastik dan aqua pack. Ombak segera menyambut speed boat panjang 6 meter ini dengan ’meriah’. Tamparan ombak dilambung kanan kapal sebagian masuk membasahi kami. Tidak tanggung tanggung, Gianto sempat kemasukan air ditelinganya. ”Ha ha kaya renang aja...” katanya sambil memiringkan kepalanya berusaha menormalkan pendengarannya. Di GPS terbaca kecepatan 25km/jam. ”Ah... masa sih? ” Sugeng tidak percaya ketika saya informasikan posisi dan kecepatan boat saat itu. Memang boat meraung sangat kencang dan seluruh baju kami sudah basah kuyup oleh gelombang dan ombak. Tapi memang speed boat dengan motor 2x60HP dengan kondisi gelombang 4meter dan angin dari depan sudah lumayan kerja keras. ”Tenang pak, gelombang ini biasanya hanya diperairan pantai saja, nanti ditengah......TAMBAH BESAR!!” Gianto berteriak disela sela raungan mesin, sesaat Sugeng mendelik, dan ternyata memang bukan bercanda, ditengah ombak makin meninggi dan sudah mulai pecah karena angin pun makin menyerbu. Ha ha.. saya segera melihat raut muka semua teman yang mulai fokus mengamankan ’mual’ nya. Untuk atlit layar seperti Gianto dan Samsul, angin kencang seperti ini memang dambaannya, saya bersama Gianto dan Samsul pernah menemani Pak Pohan (Direktur Produksi PT KS sekarang) menyebrangi Selat Sunda dengan angin lebih kencang dari ini menuju ke Pulau Sanghiang, bahkan tidak menggunakan speed boat seperti sekarang ini, kami hanya menggunakan papan selancar angin dan Pak Pohan menggunakan hobby cat, sejenis perahu layar yang terdiri dari 2 cadik. Saat itu tahun 1993.
Olah raga laut bagi kami memiliki panggilan yang kuat. Laut hanya menjadi seram apabila ada yang salah dengan kami, misalnya sedang merasa banyak dosa atau melanggar perintahNya, kira kira intinya mungkin yang ditakuti sebaiknya adalah Pencipta Laut, bukan lautnya, he he he... Syukur pada Nya yang telah memberikan kesempatan ini pada kami.
Perjalanan ini sudah direncanakan sejak lama, tertunda beberapa kali karena status gunung Anak Krakatau yang masih Siaga dan terlarang untuk didaki. Peserta terdaftar sempat diganti beberapa kali. Trip ini merupakan realisasi program kegiatan 2008 bersama dari beberapa cabang olahraga BPOS-KS. Cabang cabang oleh raga yang memiliki program sama kali ini adalah KARPALA, SELAM dan LAYAR. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan selain under water survey adalah Beach Clean Up dan Reef Clean Up. Yaitu gerakan pembersihan pantai dan gerakan pembersihan bawah laut serta monitoring ekosisitem terumbu karang. Kegiatan ini rutin diadakan Cabang Olah Raga Selam namun tempatnya berpindah pindah. Selain berolahraga kegiatan ini bermanfaat bagi lingkungan. Data hasil monitoring merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pemantau terumbu karang seluruh dunia dan data di update di web site. Laju kerusakan terumbu karang yang saat ini diwaspadai International Coral Reef Alliance, salah satu aliansi pemerhati lingkungan dunia adalah coral bleaching, yaitu pemucatan warna pada terumbu karang dan akhirnya berujung kematian. Salah satunya penyebabnya adalah peningkatan suhu air laut karena pemanasan global / global warming. Karena keberadaannya dibawah laut, banyak orang tidak mengetahui dampak serius akibat kematian terumbu karang. Oksigen yang digunakan penghuni planet ini untuk bernafas sebenarnya dihasilkan dari ekosistem ini selama 24 jam dalam satu hari. Berbeda dengan hutan hujan yang menghasilkan oksigen hanya 12 jam sehari, karena setelah proses fotosintesa disiang hari, tumbuhan hutan hujan menyerap kembali oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Jadi selain menjaga kelangsungan produktifitas perikanan, ekosisitem terumbu karang sangat bermanfaat langsung bagi kehidupan manusia.
Setelah satu jam perjalanan meliuk liuk menghindari gelombang yang pecah seakan hampir mengubur speed boat kami, Gunung Krakatau akhirnya mulai remang remang tampak. Tetapi rasanya daratannya tidak kunjung dekat.Akhirnya tepat pada jam 10.00 speed boat memasuki perairan kepulauan Krakatau. Perjalanan total 2jam lebih. Suasana ombak sangat tenang tidak sebesar diperjalanan tadi dan speed boat pun melambat. Suasana menjadi lebih tenang...
Subhanalloh...!!.saya berbisik dalam hati. Gunung ini tampak gagah segagah cerita yang diberitakan di media masa. Disinari matahari, lereng gunung yang nyaris tidak berpohon ini tampak coklat keemasan, ada sedikit bekas lelehan lava dari puncaknya. Gunung bawah laut yang kini muncul dikelilingi Pulau Rakata (Sisa induk Krakatau yang meletus pada tahun 1883), Pulau Panjang dan Pulau Sertung. Diantara Anak Krakatau dan Rakata, muncul batu memecah riak ombak setinggi 1 meter. ” Dulu Gunung Anak Krakatau pun mulai terlihatnya seperti batu itu” guide kami menjelaskan.
PENDAKIAN GUNUNG ANAK KRAKATAU
Kami diizinkan merapat di Gunung Anak Krakatau, Speed Boat harus benar benar mepet ke pantai, karena 5 meter saja dari garis pantai, dasar pantai sudah tidak terinjak. ”Ops... !” saya sempat membuktikannya, Peringatan Pak Kuswanto untuk membungkus dan mengamankan peralatan elektronik sangat berguna, rupanya ini memang gunung ditengah laut, saat ini kami walaupun dipermukaan air tetapi masih berada dilerengnya yang curam.
Kami berencana hanya memanjat sampai batas yang aman saja. Pasir sangat hitam dihiasi batu batu kambang kami lalui. Sayang terganggu dengan pemandangan sampah kiriman dari laut, mungkin dari Lampung dan Jawa. Sampah terdiri dari sandal bekas, ember, sterofoam, plastik kemasan Mie Instan yang terkenal dari Sabang sampai Marauke (juga sampahnya tersebar dari Sabang sampai Merauke) semua bercampur dengan coral pantai. Berjalan kaki menyusuri sisa pepohonandan kemudian singgah di Pos yang tidak berpenghuni. Ada beberapa papan informasi yang menceritakan sejarah Gunung Krakatau, sangat informatif tapi sayang tidak terawat. Padahal kegiatan wisata di cagar alam ini bisa dikemas secara profesional, mulai dari jasa perjalanan, perbekalan, kegiatan memanjat, camping serta penjelajahan bawah lautnya yang menjadi icon international. Mungkinkah gaung pemerintah dalam program VISIT INDONESIA YEAR 2008 tidak sampai kesini?
Perjalanan dilanjutkan, matahari sudah mulai terasa panas, jalan semakin menanjak dan di lereng ini tidak ada pohon yang bisa digunakan berteduh. Sebenarnya kami tidak membawa perbekalan banyak, hanya minum dan makanan ringan serta camera, tetapi rasanya sangat berat pendakian ini, mungkin karena perjalanan laut tadi yang sudah banyak menyerap energi kami. Pendakian dilanjutkan dengan semakin hati hati karena lantai tanah dilereng ini mulai amblas ketika diinjak. Sebagain sepatu kami terbenam tanah pasir yang berasal dari lava yang sudah mengering.
Guide kami sering tiba tiba berhenti untuk melihat kepuncak gunung dan seolah berusaha fokus dan terdiam untuk mendengar sesuatu. ”Biasanya beberapa menit sekali ada letupan dan getarannya terasa disini”. Tapi sudah hampir satu jam kami tidak merasakan dan melihat letusan atau kepulan.
Pendakian akhirnya sampai pada batas lereng yang boleh didaki, ada menara pengawas yang sudah terkubur dan bunker berisi peralatan pemantauan milik Pengawas Vulkanologi serta elemen solar cell. Sepertinya masih berfungsi, kami tidak berani menyentuhnya karena memang ada larangannya untuk tidak di’ganggu’. Dibelakang kami, tampak pemandangan yang sangat indah, Pulau serta gunung di sekitar Anak Krakatau terlihat sangat jelas. Legenda dahsyat pada tahun 1883 terbayang dari sini. Gunung Rakata, Gunung Danan dan Gunung Perbuatan meledakan diri dan hancur, yang tersisi hanya belahan luar Gunung Rakata, caldera nya saat ini berada didasar laut. Tidak heran kalau sebagian material debunya bisa sampai ke daratan Eropa. Tanda tanda kekuasaan Sang Pencipta Alam yang luar biasa, ini mungkin yang disebut didalam kitab suci Al Qur’an : ”Ayat ayat Ku yang digelar di alam....”.
Pendakian berakhir, setelah puas melakukan pengambilan gambar kami kembali turun ke Pos dan segera bersiap kembali ke speed boat karena harus segera merapat di Legon Cabe, tempat kami akan mendirikan tenda. Tempat ini berada di Pulau Rakata dan cukup aman dari angin dan gelombang yang mungkin datang sore hari. Selain itu Legon Cabe adalah tempat menyelam terkenal kelas dunia yang cerita serta misteri keindahan bawah lautnya terdapat dibuku buku diving trip mancanegara (baca majalah ASIANDIVER VII/2005 dan AUTRAL-ASIA SCUBA DIVER V-2007).
Kami segera menyeberang ke Legon Cabe. Sepertinya ini memang tempat berkemah faforit. Banyak tertinggal bekas perapian dan bekas patok patok tenda. Lima tenda segera didirikan, seluruh logistik sudah diturunkan. Sebagian melakukan ibadah sholat dzuhur dan sebagain dari kami makan siang. Makanan yang dibawa Sugeng terasa sangat nikmat, padahal kalau dipikir pikir menu seperti ini biasa biasa saja, ”ha ha..inilah anugrah kemewahan alam terbuka” kata Pak Kuswanto. Suasana mewah yang sudah lama dilupakan banyak orang. Bisa dibayangkan ditempat ini kami aman dari polusi, bising kendaraan sampai panggilan telepon.
I beleave I can fly
Sore hari setelah sholat Ashar, kami melakukan penyelaman di Legon Cabe. Dive site ini luar biasa, selain jernih topografinya berkontur tebing curam (drop off). Penyelaman dibagi 2 group berdasarkan kualifikasi selam yang dimiliki. Group pertama hanya menyelam s/d maksimal 9 meter dan group kedua boleh deep diving. Menurut informasi, dasar legon cabe sangat dalam. Sebenarnya kami ingin sekali mengetahui berapa kedalaman dasar area ini tetapi kami akhirnya lebih memilih pada durasi penyelaman yang lama. Buat apa hanya mencapai dasar tetapi durasi penyelaman hanya sebentar, ”Ini dive spot dunia man...!” kata I Made. Saya dan I Made berdua sepakat menyusuri wall ini dikedalaman 20 meteran saja.
Visibilitas (kejernihan) sangat baik, pada sore gelap seperti ini jarak pandang bisa 8meteran. Kami turun bertahap sambil merasakan arus. Subhanalloh.... saya menyebutNYa lagi.(kali ini tidak dalam hati, jadinya bercampur dengan gelembung udara dari mouth piece) biarlah namaNYA menggema di sini. Sampai pada 23 meter, kami masih belum melihat dasarnya selain warna biru tua, warna penuh misteri.
Ribuan ikan ekor kuning (schooling) menyambut kami, disela sela soft coral dan macro alga. Ibarat kami berteduh dibawah pohon beringin yang besar dan lebat, ikan ikan ini yang jadi daunnya. Wall ini memang lebih sedikit dipenuhi hard coral. Ada sih beberapa massive coral (karang berbentuk bongkah batu) dan foliose (karang berbentuk piring). Hampir kesemuanya masih dalam kondisi baik. Ada beberapa cacing warna warni keluar dari massive coral, sempat saya foto beberapa, oo.. ada menyelip lion fish / lepu ayam, saya ingin close up tapi harus berhati hati, sedikit saja bulu indahnya menyentuh saya maka cerita ini akan lain jadinya. Bulunya yang beracun dan mematikan siapa saja yang menyentuhnya membuatnya pede dan aman berada disana, agak sulit jadinya identifikasi ikan ini apakah pterois antennata atau pterois radiata, saya putuskan untuk meninggalkannya saja. Penyelaman dilanjutkan dan tiba tiba seekor remora (ikan simbiotic mammal) menempel dipaha bergerak lincah berpindah ke tabung dan ke dada saya. Ikan ini adalah ikan yang sering menempel ditubuh ikan besar seperti hiu, manta bahkan paus. Ikan ini bekerja secara simbiosis membersihkan sisa kotoran dari ikan besar yang diikutinya namun meminta perlindungan dari pemangsa lain. Arghh..... Nakal! Emangnya saya berbau kotoran apa ya! Tapi lantas saya berpikir dengan ukuran panjangnya yang 35 cm, pasti ikan besar yang selama ini dia ikuti ukurannya bisa 10 – 20 kali lebih besar?OO....dimana kamu? Saya harus hati hati dan segera melakukan underwater signal ”waspada” ke I Made.
Mitra selam (Buddy) saya memberi isyarat ingin diambilkan photo setelah dia melihat sea fan berwarna biru dan hijau. Ukurannya besar dari yang pernah saya lihat di kepulauan Karimun Jawa . Kami menyapa pipe fish, moorish, angel fish dan plataks besar.
Plataks (plataxpinnatus) ukuran seperti ini (35cm) terakhir kami temui di lepas pantai Indramayu. Di Pulau Tempurung sempat juga ditemukan tapi ukurannya lebih kecil dan masih berwarna loreng coklat. Setelah dewasa, ikan ini memang berubah warna. Selain itu ada clown fish (ikan nemo/ badut) namun spesies ini adalah amphiprion akallopisos, jadinya semakin sulit melihatnya saat berkamuflase dengan anemonnya.
Ha ha... menyusuri tebing terjal kali ini lebih mudah dibanding menanjak di Anak Krakatau tadi. Kami merasa seperti burung yang terbang diair menjelajah tubir terjal menikmati pemandangan dan menyapa penghuninya.
I beleave I can fly.......
Tidak terasa maximum bottom time sudah sedikit kami lewati, kami harus disiplin dan segera naik perlahan melakukan deco stop (bernafas di kedalaman tertentu untuk membuang sisa nitrogen di tubuh akibat menyelam melampaui batas waktu pada kedalaman tertentu). Sambil tidak henti menyebut namaNYa dalam hati saya terus melakukan pemotretan apa saja yang terlihat sambil decostop. Namun ada pemandangan yang membuat hati ini miris, dikedalaman 6 meter ada hamparan karang cabang acropora yang rusak, setelah saya teliti kerusakan ini disebabkan oleh jangkar kapal. Bisa dibayangkan apabila setiap kapal buang jangkar dengan cara sembarangan maka keindahan terumbu karang ini tinggal cerita. Pertumbuhan karang keras sangat lambat, 1 tahun hanya 1cm! Jadi terumbu karang indah ini adalah ciptaan alam berjuta juta tahun lalu. Perlu dibuatkan mooring buoy (tambatan kapal permenen) untuk memudahkan semua kapal yang mampir disini.
Menjelang permukaan (3 meter) sempat pandangan saya seperti buram, tidak jernih, ternyata setelah saya cermati tepat didepan saya terdapat ribuan atau mungkin jutaan bayi bayi ikan yang sangat kecil. Terumbu karang ini memang tempat berkembang biaknya ikan, bayangkan saja 1km2 terumbu karang sehat mampu menghasilkan 30ton ikan pertahun. Sebenarnya cukup untuk memberikan 600 orang. Tapi kenapa negeri ini masih saja belum makmur? Saya bergumam ”Lautan ini milikMU ya Allah, dengan cara yang luar biasa unik, tangan tangan mu memelihara kelangsungan ekosisitem ini agar senantiasa dapat kami ambil manfaatnya tapi...Maafkan sebagaian dari kami yang masih selalu salah dan tidak bijaksana dalam memanfaatkan nikmatMu ini”.
Setelah deco stop selesai kami bergabung dengan group pertama yang melakukan penyelaman dangkal. Legon cabe dibagian tepi memiliki hamparan dangkal sekitar 2-3 meter sepanjang 30 meter garis pantai. Kami menemukan tali, sampah plastik, karung plastik serta sisa jaring rusak menempel dikarang karang cabang. Diarea ini kami berencana melakukan reef clean up esok hari. Laut dipermukaan sangat tenang, namun speed boat segera meminta kami segera naik cepat. Rupanya crew speed boat sudah gatal ingin menurunkan pancing ”rawe” nya setelah melihat schooling ikan disekitar boat namun mereka tidak berani menurunkan pancing selama penyelam berada dibawah.
Sambil bergerak kearah pulang, pancing diturunkan dan benar saja tidak lama ditarik kembali menangkap 8 ikan sekaligus. Kami hanya menangkap 16 ikan saja karena kami rasa cukup untuk makan malam nanti, sisanya kami lepaskan.
MALAM SERU LEGON CABE
Kembali ke base camp, kami melihat sudah ada 4 perahu lain termasuk satu speed boat mewah. Kelihatannya semuanya kapal kapal ini berlindung dan mungkin bermalam disini. Langit semakin gelap dan angin kelihatannya mulai bertiup semakin kencang lagi.
Beberapa rombongan ini terlihat melakukan persiapan. Kami menghampiri dan berkenalan. Ada nelayan dari Kalianda, nelayan Lampung dan yang berkapal mewah adalah rombongan turis expatriat dari KOREA. Rombongan terakhir ini yang membawa perlengkapan outdoor mewah. Namun sayang perlatannya tidak sesuai dengan kondisi alam saat ini. Tenda untuk barbeque yang mereka bawa terlalu tinggi dan terbuka. Kami sarankan untuk bergabung dengan kami karena sangat rawan terbang ditiup angin.
Guide kami membantu menyiapkan makan malam, ikan ikan yang baru kami tangkap disiapkan untuk dibakar bersamaan dengan matangnya nasi. Nikmatnya ikan bakar yang disantap dengan sambal colek yang dibuat ABK tidak akan kami lupakan. ”Uenaaak..., suasananya yang mahal” lagi lagi kata pak Kuswanto. Rupanya sejenak terisolasi dari sms dan panggilan hp membuatnya senang.
Kami membawa 3 botol besar air mineral, namun untuk keperluan cuci piring sampai dengan MCK kami manfaatkan air laut. Untuk berjalan jalan menyusuri pantai disini tidak perlu repot repot membawa sandal, disini berserakan sandal sandal mulai ukuran anak kecil hingga dewasa bahkan kami menemukan sandal gunung merk terkenal. Hanya saja untuk kiri dan kanan berwana lain kadang ukuran beda dikit, lumayan kami semua bisa bersandal.
Angin terasa semakin kuat, tiba tiba ”brak!!” dari arah belakang kami beberapa pohon tumbang dan debunya terbang terbawa angin. Kemudian di selat kami melihat sesuatu yang berwarna putih, rupanya air laut terangkat sekitar 15meter oleh angin puting beliung. Tenda tenda segera kami selamatkan karena nyaris saja ikut terbang. Bahkan milik Pak Kuswanto sudah miring doyong kiri kanan tetapi karena tenda ini berkualitas baik, posisinya kembali seperti semula tanpa mengalami patah tulang (frame).
Malam harinya hujan turut memeriahkan acara. Kami berkumpul di perapian menghangatkan badan dan mengeringkan pakaian basah. Orang orang Korea ini berprofesi sebagai exportir ikan dari Indonesia. Mereka baru satu tahun tinggal di Jakarta. Berlibur ke Anyer, Ujung Kulon dan Krakatau sering mereka lakukan bersama sama dengan teman sekantor dan keluarganya. Melihat jadwal wisatanya yang mewah, sepertinya bisnis mereka lancar di Indonesia.
Kemudian ada kapal nelayan lagi merapat. Katanya dari Way Muli, Lampung dan menceritakan baru saja menolong temannya yang sore tadi kehilangan kapal beserta seluruh isinya. ”Kapal kami terbalik di Selat Rakata situ” ceritanya lirih. Para ABK hanya sempat menyelamatkan diri sebisanya berenang kemudian ditolong oleh nelayan yang menemukan mereka dan membawanya berlindung di Legon Cabe ini.
Berbincang dan berbagi pengalaman dengan nelayan nelayan ini sangat menginspirasi. Pengalaman dan keberaniannya mengarungi lautan luar biasa. Semuanya itu dilakukannya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sangat ironis ceritanya dibanding dengan orang Korea yang profesinya dan komoditasnya usahanya sama sama dari perikanan laut Indonesia. Tetapi yang satu beruntung dan satu lagi kurang beruntung bahkan nyaris buntung. Globalisasi memang berdampak merugikan bagi pihak pihak yang tidak siap.
Malam makin larut akhirnya kami masuk ke tenda untuk beristirahat. Namun kembali dikejutkan oleh teriakan minta tolong. Rupanya speed boat milik rombongan Korea terhempas ke darat dan posisinya miring nyaris terbalik. Serentak kami berlari menahan sebisanya. Memanfaatkan gelombang yang makin besar akhirnya posisi bisa diselamatkan dan kemudian disarankan kapal bersandar lebih ketengah agar lebih aman.
Kami harus mengeringkan badan sebelum kembali ke tenda dan syukur bisa lelap sampai subuh.
BEACH & REEF CLEAN UP
Pagi hari kami lakukan kegiatan sesuai rencana. Saya dan I Made melakukan reef clean up, snorkling memunguti sampah yang merusak terumbu karang di bawah laut. Sedangkan tim lain membersihkan sampah digaris pantai. Setelah dikumpulkan kami menghitung, rasanya tidak mungkin membawa sampah sebanyak ini ke kapal. Akhirnya sebagian terpaksa kami bakar dan sebagian lagi kami bawa.
Setelah itu kami berkemas untuk pulang dan segera meninggalkan pulau. Kepulauan yang menyimpan sejarah dan keindahan luar biasa. Mudah mudahan kunjungan ini bermanfaat. Setiap pulau atau tempat yang kami kunjungi selalu memberikan kesan luar biasa, dari pengalaman pengalaman ini kami senantiasa belajar dan berbagi tentang kehidupan.
We didn’t take anything but picture
We didn’t spend anything but time
We didn’t leave anything but step………
Deraan gelombang ditengah cuaca buruk tidak pernah menyurutkan semangat ingin kembali. Seandainya Alloh mengizinkan kami akan segera kembali memasang mooring buoy di Krakatau Reef.
PERJALANAN MENUJU KRAKATAU
Ketika undangan trip ke Krakatau sampai di HP saya (vis sms), saya langsung membayangkan anggota rombongan yang akan ikut dalam trip ini haruslah orang orang yang terbiasa dengan perjalanan laut yang agak agak ‘ekstrim’. Saat undangan ini diterimapun hujan dan angin sedang luar biasa kencang.
Ya, memang setiap awal tahun seperti bulan Pebruari seperti sekarang ini, kondisi Selat Sunda sedang bergelombang tinggi, ditambah angin yang akhir akhir ini lebih kencang luar biasa dari tahun tahun sebelumnya.
Tapi lantas saya langsung percaya saja dengan Samsul, orang outdoor ini sudah tahu sebenarnya siapa saja yang ‘bisa diajak’ dalam trip ini.
7 Pebruari 2008, jam 05.00 setelah sholat subuh, saya dan seluruh peralatan yang sudah naik di rack roof mobil sejak semalam, bergerak menjemput orang orang yang di pesan Samsul untuk saya jemput. Dalam daftar jemputan ada Sugeng Pratondo (pengurus BPOSKS dan terdaftar di beberapa cabang olah raga outdoor), Gianto dan Samsul sendiri (kedua orang ini pengurus dari olehraga Layar) . Semua peserta berkumpul dari Gd Bapor Cilegon. Hmm… Pak Kuswanto (Ketum BPOSKS juga maniak outdoor), I Made (Instruktur Diving) dan Heri (Anggota Karpala) sudah hadir lebih dulu. Rasanya jadi mantap dan lega ketemu teman teman ini. Jadi ada perasaan menggebu gatal seperti saat kecil dulu ingin buru buru berangkat.
”Tit tit....”sms Sugeng dan Samsul berbunyi, ”Tiga orang teman kita mundur.........” kata Samsul sambil melihat langit pagi itu yang tidak kunjung terang. Ya..memang mendung dan angin dari semalam masih berada di atas Cilegon dan sekitarnya.
Rombongan pada akhirnya bergerak dengan 2 mobil menuju Pantai Bandulu, tempat kami akan embarkasi. Dalam hati saya berharap hujan segera turun saja agar tekanan udara segera netral dan angin biasanya mereda, tapi ½ jam perjalanan dilalui, langit malah berubah sebagian jadi agak cerah dan diarah tujuan awan tebal makin pekat dan dampaknya angin makin menjadi jadi dan gelombang laut semakin beriak putih.
Empat orang crew perjalanan sudah menunggu dan kami segera siap siap loading peralatan dan bekal ke Boat. Pekerjaan mudah ini menjadi repot karena boat tidak bisa merapat dan harus mencari muara terdekat. Lumayan, jalan dulu 500meter dengan beban penuh. Logistik, peralatan peralatan semuanya diangkut naik. Beban yang dibawa memang lumayan banyak, terutama peralatan outdoor. Selain mendaki dan menginap kami berencana akan melakukan penyelaman untuk identifikasi dan pemotretan bawah laut untuk monitoring ekosisitem terumbu karang.
Tepat 08.00 speed boat akhirnya bergerak. Sebelumnya pesan pesan terakhir kepada keluarga sudah dikirim via sms karena sesaat lagi kami akan kehilangan signal dan selain itu HP harus segera masuk plastik dan aqua pack. Ombak segera menyambut speed boat panjang 6 meter ini dengan ’meriah’. Tamparan ombak dilambung kanan kapal sebagian masuk membasahi kami. Tidak tanggung tanggung, Gianto sempat kemasukan air ditelinganya. ”Ha ha kaya renang aja...” katanya sambil memiringkan kepalanya berusaha menormalkan pendengarannya. Di GPS terbaca kecepatan 25km/jam. ”Ah... masa sih? ” Sugeng tidak percaya ketika saya informasikan posisi dan kecepatan boat saat itu. Memang boat meraung sangat kencang dan seluruh baju kami sudah basah kuyup oleh gelombang dan ombak. Tapi memang speed boat dengan motor 2x60HP dengan kondisi gelombang 4meter dan angin dari depan sudah lumayan kerja keras. ”Tenang pak, gelombang ini biasanya hanya diperairan pantai saja, nanti ditengah......TAMBAH BESAR!!” Gianto berteriak disela sela raungan mesin, sesaat Sugeng mendelik, dan ternyata memang bukan bercanda, ditengah ombak makin meninggi dan sudah mulai pecah karena angin pun makin menyerbu. Ha ha.. saya segera melihat raut muka semua teman yang mulai fokus mengamankan ’mual’ nya. Untuk atlit layar seperti Gianto dan Samsul, angin kencang seperti ini memang dambaannya, saya bersama Gianto dan Samsul pernah menemani Pak Pohan (Direktur Produksi PT KS sekarang) menyebrangi Selat Sunda dengan angin lebih kencang dari ini menuju ke Pulau Sanghiang, bahkan tidak menggunakan speed boat seperti sekarang ini, kami hanya menggunakan papan selancar angin dan Pak Pohan menggunakan hobby cat, sejenis perahu layar yang terdiri dari 2 cadik. Saat itu tahun 1993.
Olah raga laut bagi kami memiliki panggilan yang kuat. Laut hanya menjadi seram apabila ada yang salah dengan kami, misalnya sedang merasa banyak dosa atau melanggar perintahNya, kira kira intinya mungkin yang ditakuti sebaiknya adalah Pencipta Laut, bukan lautnya, he he he... Syukur pada Nya yang telah memberikan kesempatan ini pada kami.
Perjalanan ini sudah direncanakan sejak lama, tertunda beberapa kali karena status gunung Anak Krakatau yang masih Siaga dan terlarang untuk didaki. Peserta terdaftar sempat diganti beberapa kali. Trip ini merupakan realisasi program kegiatan 2008 bersama dari beberapa cabang olahraga BPOS-KS. Cabang cabang oleh raga yang memiliki program sama kali ini adalah KARPALA, SELAM dan LAYAR. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan selain under water survey adalah Beach Clean Up dan Reef Clean Up. Yaitu gerakan pembersihan pantai dan gerakan pembersihan bawah laut serta monitoring ekosisitem terumbu karang. Kegiatan ini rutin diadakan Cabang Olah Raga Selam namun tempatnya berpindah pindah. Selain berolahraga kegiatan ini bermanfaat bagi lingkungan. Data hasil monitoring merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pemantau terumbu karang seluruh dunia dan data di update di web site. Laju kerusakan terumbu karang yang saat ini diwaspadai International Coral Reef Alliance, salah satu aliansi pemerhati lingkungan dunia adalah coral bleaching, yaitu pemucatan warna pada terumbu karang dan akhirnya berujung kematian. Salah satunya penyebabnya adalah peningkatan suhu air laut karena pemanasan global / global warming. Karena keberadaannya dibawah laut, banyak orang tidak mengetahui dampak serius akibat kematian terumbu karang. Oksigen yang digunakan penghuni planet ini untuk bernafas sebenarnya dihasilkan dari ekosistem ini selama 24 jam dalam satu hari. Berbeda dengan hutan hujan yang menghasilkan oksigen hanya 12 jam sehari, karena setelah proses fotosintesa disiang hari, tumbuhan hutan hujan menyerap kembali oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Jadi selain menjaga kelangsungan produktifitas perikanan, ekosisitem terumbu karang sangat bermanfaat langsung bagi kehidupan manusia.
Setelah satu jam perjalanan meliuk liuk menghindari gelombang yang pecah seakan hampir mengubur speed boat kami, Gunung Krakatau akhirnya mulai remang remang tampak. Tetapi rasanya daratannya tidak kunjung dekat.Akhirnya tepat pada jam 10.00 speed boat memasuki perairan kepulauan Krakatau. Perjalanan total 2jam lebih. Suasana ombak sangat tenang tidak sebesar diperjalanan tadi dan speed boat pun melambat. Suasana menjadi lebih tenang...
Subhanalloh...!!.saya berbisik dalam hati. Gunung ini tampak gagah segagah cerita yang diberitakan di media masa. Disinari matahari, lereng gunung yang nyaris tidak berpohon ini tampak coklat keemasan, ada sedikit bekas lelehan lava dari puncaknya. Gunung bawah laut yang kini muncul dikelilingi Pulau Rakata (Sisa induk Krakatau yang meletus pada tahun 1883), Pulau Panjang dan Pulau Sertung. Diantara Anak Krakatau dan Rakata, muncul batu memecah riak ombak setinggi 1 meter. ” Dulu Gunung Anak Krakatau pun mulai terlihatnya seperti batu itu” guide kami menjelaskan.
PENDAKIAN GUNUNG ANAK KRAKATAU
Kami diizinkan merapat di Gunung Anak Krakatau, Speed Boat harus benar benar mepet ke pantai, karena 5 meter saja dari garis pantai, dasar pantai sudah tidak terinjak. ”Ops... !” saya sempat membuktikannya, Peringatan Pak Kuswanto untuk membungkus dan mengamankan peralatan elektronik sangat berguna, rupanya ini memang gunung ditengah laut, saat ini kami walaupun dipermukaan air tetapi masih berada dilerengnya yang curam.
Kami berencana hanya memanjat sampai batas yang aman saja. Pasir sangat hitam dihiasi batu batu kambang kami lalui. Sayang terganggu dengan pemandangan sampah kiriman dari laut, mungkin dari Lampung dan Jawa. Sampah terdiri dari sandal bekas, ember, sterofoam, plastik kemasan Mie Instan yang terkenal dari Sabang sampai Marauke (juga sampahnya tersebar dari Sabang sampai Merauke) semua bercampur dengan coral pantai. Berjalan kaki menyusuri sisa pepohonandan kemudian singgah di Pos yang tidak berpenghuni. Ada beberapa papan informasi yang menceritakan sejarah Gunung Krakatau, sangat informatif tapi sayang tidak terawat. Padahal kegiatan wisata di cagar alam ini bisa dikemas secara profesional, mulai dari jasa perjalanan, perbekalan, kegiatan memanjat, camping serta penjelajahan bawah lautnya yang menjadi icon international. Mungkinkah gaung pemerintah dalam program VISIT INDONESIA YEAR 2008 tidak sampai kesini?
Perjalanan dilanjutkan, matahari sudah mulai terasa panas, jalan semakin menanjak dan di lereng ini tidak ada pohon yang bisa digunakan berteduh. Sebenarnya kami tidak membawa perbekalan banyak, hanya minum dan makanan ringan serta camera, tetapi rasanya sangat berat pendakian ini, mungkin karena perjalanan laut tadi yang sudah banyak menyerap energi kami. Pendakian dilanjutkan dengan semakin hati hati karena lantai tanah dilereng ini mulai amblas ketika diinjak. Sebagain sepatu kami terbenam tanah pasir yang berasal dari lava yang sudah mengering.
Guide kami sering tiba tiba berhenti untuk melihat kepuncak gunung dan seolah berusaha fokus dan terdiam untuk mendengar sesuatu. ”Biasanya beberapa menit sekali ada letupan dan getarannya terasa disini”. Tapi sudah hampir satu jam kami tidak merasakan dan melihat letusan atau kepulan.
Pendakian akhirnya sampai pada batas lereng yang boleh didaki, ada menara pengawas yang sudah terkubur dan bunker berisi peralatan pemantauan milik Pengawas Vulkanologi serta elemen solar cell. Sepertinya masih berfungsi, kami tidak berani menyentuhnya karena memang ada larangannya untuk tidak di’ganggu’. Dibelakang kami, tampak pemandangan yang sangat indah, Pulau serta gunung di sekitar Anak Krakatau terlihat sangat jelas. Legenda dahsyat pada tahun 1883 terbayang dari sini. Gunung Rakata, Gunung Danan dan Gunung Perbuatan meledakan diri dan hancur, yang tersisi hanya belahan luar Gunung Rakata, caldera nya saat ini berada didasar laut. Tidak heran kalau sebagian material debunya bisa sampai ke daratan Eropa. Tanda tanda kekuasaan Sang Pencipta Alam yang luar biasa, ini mungkin yang disebut didalam kitab suci Al Qur’an : ”Ayat ayat Ku yang digelar di alam....”.
Pendakian berakhir, setelah puas melakukan pengambilan gambar kami kembali turun ke Pos dan segera bersiap kembali ke speed boat karena harus segera merapat di Legon Cabe, tempat kami akan mendirikan tenda. Tempat ini berada di Pulau Rakata dan cukup aman dari angin dan gelombang yang mungkin datang sore hari. Selain itu Legon Cabe adalah tempat menyelam terkenal kelas dunia yang cerita serta misteri keindahan bawah lautnya terdapat dibuku buku diving trip mancanegara (baca majalah ASIANDIVER VII/2005 dan AUTRAL-ASIA SCUBA DIVER V-2007).
Kami segera menyeberang ke Legon Cabe. Sepertinya ini memang tempat berkemah faforit. Banyak tertinggal bekas perapian dan bekas patok patok tenda. Lima tenda segera didirikan, seluruh logistik sudah diturunkan. Sebagian melakukan ibadah sholat dzuhur dan sebagain dari kami makan siang. Makanan yang dibawa Sugeng terasa sangat nikmat, padahal kalau dipikir pikir menu seperti ini biasa biasa saja, ”ha ha..inilah anugrah kemewahan alam terbuka” kata Pak Kuswanto. Suasana mewah yang sudah lama dilupakan banyak orang. Bisa dibayangkan ditempat ini kami aman dari polusi, bising kendaraan sampai panggilan telepon.
I beleave I can fly
Sore hari setelah sholat Ashar, kami melakukan penyelaman di Legon Cabe. Dive site ini luar biasa, selain jernih topografinya berkontur tebing curam (drop off). Penyelaman dibagi 2 group berdasarkan kualifikasi selam yang dimiliki. Group pertama hanya menyelam s/d maksimal 9 meter dan group kedua boleh deep diving. Menurut informasi, dasar legon cabe sangat dalam. Sebenarnya kami ingin sekali mengetahui berapa kedalaman dasar area ini tetapi kami akhirnya lebih memilih pada durasi penyelaman yang lama. Buat apa hanya mencapai dasar tetapi durasi penyelaman hanya sebentar, ”Ini dive spot dunia man...!” kata I Made. Saya dan I Made berdua sepakat menyusuri wall ini dikedalaman 20 meteran saja.
Visibilitas (kejernihan) sangat baik, pada sore gelap seperti ini jarak pandang bisa 8meteran. Kami turun bertahap sambil merasakan arus. Subhanalloh.... saya menyebutNYa lagi.(kali ini tidak dalam hati, jadinya bercampur dengan gelembung udara dari mouth piece) biarlah namaNYA menggema di sini. Sampai pada 23 meter, kami masih belum melihat dasarnya selain warna biru tua, warna penuh misteri.
Ribuan ikan ekor kuning (schooling) menyambut kami, disela sela soft coral dan macro alga. Ibarat kami berteduh dibawah pohon beringin yang besar dan lebat, ikan ikan ini yang jadi daunnya. Wall ini memang lebih sedikit dipenuhi hard coral. Ada sih beberapa massive coral (karang berbentuk bongkah batu) dan foliose (karang berbentuk piring). Hampir kesemuanya masih dalam kondisi baik. Ada beberapa cacing warna warni keluar dari massive coral, sempat saya foto beberapa, oo.. ada menyelip lion fish / lepu ayam, saya ingin close up tapi harus berhati hati, sedikit saja bulu indahnya menyentuh saya maka cerita ini akan lain jadinya. Bulunya yang beracun dan mematikan siapa saja yang menyentuhnya membuatnya pede dan aman berada disana, agak sulit jadinya identifikasi ikan ini apakah pterois antennata atau pterois radiata, saya putuskan untuk meninggalkannya saja. Penyelaman dilanjutkan dan tiba tiba seekor remora (ikan simbiotic mammal) menempel dipaha bergerak lincah berpindah ke tabung dan ke dada saya. Ikan ini adalah ikan yang sering menempel ditubuh ikan besar seperti hiu, manta bahkan paus. Ikan ini bekerja secara simbiosis membersihkan sisa kotoran dari ikan besar yang diikutinya namun meminta perlindungan dari pemangsa lain. Arghh..... Nakal! Emangnya saya berbau kotoran apa ya! Tapi lantas saya berpikir dengan ukuran panjangnya yang 35 cm, pasti ikan besar yang selama ini dia ikuti ukurannya bisa 10 – 20 kali lebih besar?OO....dimana kamu? Saya harus hati hati dan segera melakukan underwater signal ”waspada” ke I Made.
Mitra selam (Buddy) saya memberi isyarat ingin diambilkan photo setelah dia melihat sea fan berwarna biru dan hijau. Ukurannya besar dari yang pernah saya lihat di kepulauan Karimun Jawa . Kami menyapa pipe fish, moorish, angel fish dan plataks besar.
Plataks (plataxpinnatus) ukuran seperti ini (35cm) terakhir kami temui di lepas pantai Indramayu. Di Pulau Tempurung sempat juga ditemukan tapi ukurannya lebih kecil dan masih berwarna loreng coklat. Setelah dewasa, ikan ini memang berubah warna. Selain itu ada clown fish (ikan nemo/ badut) namun spesies ini adalah amphiprion akallopisos, jadinya semakin sulit melihatnya saat berkamuflase dengan anemonnya.
Ha ha... menyusuri tebing terjal kali ini lebih mudah dibanding menanjak di Anak Krakatau tadi. Kami merasa seperti burung yang terbang diair menjelajah tubir terjal menikmati pemandangan dan menyapa penghuninya.
I beleave I can fly.......
Tidak terasa maximum bottom time sudah sedikit kami lewati, kami harus disiplin dan segera naik perlahan melakukan deco stop (bernafas di kedalaman tertentu untuk membuang sisa nitrogen di tubuh akibat menyelam melampaui batas waktu pada kedalaman tertentu). Sambil tidak henti menyebut namaNYa dalam hati saya terus melakukan pemotretan apa saja yang terlihat sambil decostop. Namun ada pemandangan yang membuat hati ini miris, dikedalaman 6 meter ada hamparan karang cabang acropora yang rusak, setelah saya teliti kerusakan ini disebabkan oleh jangkar kapal. Bisa dibayangkan apabila setiap kapal buang jangkar dengan cara sembarangan maka keindahan terumbu karang ini tinggal cerita. Pertumbuhan karang keras sangat lambat, 1 tahun hanya 1cm! Jadi terumbu karang indah ini adalah ciptaan alam berjuta juta tahun lalu. Perlu dibuatkan mooring buoy (tambatan kapal permenen) untuk memudahkan semua kapal yang mampir disini.
Menjelang permukaan (3 meter) sempat pandangan saya seperti buram, tidak jernih, ternyata setelah saya cermati tepat didepan saya terdapat ribuan atau mungkin jutaan bayi bayi ikan yang sangat kecil. Terumbu karang ini memang tempat berkembang biaknya ikan, bayangkan saja 1km2 terumbu karang sehat mampu menghasilkan 30ton ikan pertahun. Sebenarnya cukup untuk memberikan 600 orang. Tapi kenapa negeri ini masih saja belum makmur? Saya bergumam ”Lautan ini milikMU ya Allah, dengan cara yang luar biasa unik, tangan tangan mu memelihara kelangsungan ekosisitem ini agar senantiasa dapat kami ambil manfaatnya tapi...Maafkan sebagaian dari kami yang masih selalu salah dan tidak bijaksana dalam memanfaatkan nikmatMu ini”.
Setelah deco stop selesai kami bergabung dengan group pertama yang melakukan penyelaman dangkal. Legon cabe dibagian tepi memiliki hamparan dangkal sekitar 2-3 meter sepanjang 30 meter garis pantai. Kami menemukan tali, sampah plastik, karung plastik serta sisa jaring rusak menempel dikarang karang cabang. Diarea ini kami berencana melakukan reef clean up esok hari. Laut dipermukaan sangat tenang, namun speed boat segera meminta kami segera naik cepat. Rupanya crew speed boat sudah gatal ingin menurunkan pancing ”rawe” nya setelah melihat schooling ikan disekitar boat namun mereka tidak berani menurunkan pancing selama penyelam berada dibawah.
Sambil bergerak kearah pulang, pancing diturunkan dan benar saja tidak lama ditarik kembali menangkap 8 ikan sekaligus. Kami hanya menangkap 16 ikan saja karena kami rasa cukup untuk makan malam nanti, sisanya kami lepaskan.
MALAM SERU LEGON CABE
Kembali ke base camp, kami melihat sudah ada 4 perahu lain termasuk satu speed boat mewah. Kelihatannya semuanya kapal kapal ini berlindung dan mungkin bermalam disini. Langit semakin gelap dan angin kelihatannya mulai bertiup semakin kencang lagi.
Beberapa rombongan ini terlihat melakukan persiapan. Kami menghampiri dan berkenalan. Ada nelayan dari Kalianda, nelayan Lampung dan yang berkapal mewah adalah rombongan turis expatriat dari KOREA. Rombongan terakhir ini yang membawa perlengkapan outdoor mewah. Namun sayang perlatannya tidak sesuai dengan kondisi alam saat ini. Tenda untuk barbeque yang mereka bawa terlalu tinggi dan terbuka. Kami sarankan untuk bergabung dengan kami karena sangat rawan terbang ditiup angin.
Guide kami membantu menyiapkan makan malam, ikan ikan yang baru kami tangkap disiapkan untuk dibakar bersamaan dengan matangnya nasi. Nikmatnya ikan bakar yang disantap dengan sambal colek yang dibuat ABK tidak akan kami lupakan. ”Uenaaak..., suasananya yang mahal” lagi lagi kata pak Kuswanto. Rupanya sejenak terisolasi dari sms dan panggilan hp membuatnya senang.
Kami membawa 3 botol besar air mineral, namun untuk keperluan cuci piring sampai dengan MCK kami manfaatkan air laut. Untuk berjalan jalan menyusuri pantai disini tidak perlu repot repot membawa sandal, disini berserakan sandal sandal mulai ukuran anak kecil hingga dewasa bahkan kami menemukan sandal gunung merk terkenal. Hanya saja untuk kiri dan kanan berwana lain kadang ukuran beda dikit, lumayan kami semua bisa bersandal.
Angin terasa semakin kuat, tiba tiba ”brak!!” dari arah belakang kami beberapa pohon tumbang dan debunya terbang terbawa angin. Kemudian di selat kami melihat sesuatu yang berwarna putih, rupanya air laut terangkat sekitar 15meter oleh angin puting beliung. Tenda tenda segera kami selamatkan karena nyaris saja ikut terbang. Bahkan milik Pak Kuswanto sudah miring doyong kiri kanan tetapi karena tenda ini berkualitas baik, posisinya kembali seperti semula tanpa mengalami patah tulang (frame).
Malam harinya hujan turut memeriahkan acara. Kami berkumpul di perapian menghangatkan badan dan mengeringkan pakaian basah. Orang orang Korea ini berprofesi sebagai exportir ikan dari Indonesia. Mereka baru satu tahun tinggal di Jakarta. Berlibur ke Anyer, Ujung Kulon dan Krakatau sering mereka lakukan bersama sama dengan teman sekantor dan keluarganya. Melihat jadwal wisatanya yang mewah, sepertinya bisnis mereka lancar di Indonesia.
Kemudian ada kapal nelayan lagi merapat. Katanya dari Way Muli, Lampung dan menceritakan baru saja menolong temannya yang sore tadi kehilangan kapal beserta seluruh isinya. ”Kapal kami terbalik di Selat Rakata situ” ceritanya lirih. Para ABK hanya sempat menyelamatkan diri sebisanya berenang kemudian ditolong oleh nelayan yang menemukan mereka dan membawanya berlindung di Legon Cabe ini.
Berbincang dan berbagi pengalaman dengan nelayan nelayan ini sangat menginspirasi. Pengalaman dan keberaniannya mengarungi lautan luar biasa. Semuanya itu dilakukannya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sangat ironis ceritanya dibanding dengan orang Korea yang profesinya dan komoditasnya usahanya sama sama dari perikanan laut Indonesia. Tetapi yang satu beruntung dan satu lagi kurang beruntung bahkan nyaris buntung. Globalisasi memang berdampak merugikan bagi pihak pihak yang tidak siap.
Malam makin larut akhirnya kami masuk ke tenda untuk beristirahat. Namun kembali dikejutkan oleh teriakan minta tolong. Rupanya speed boat milik rombongan Korea terhempas ke darat dan posisinya miring nyaris terbalik. Serentak kami berlari menahan sebisanya. Memanfaatkan gelombang yang makin besar akhirnya posisi bisa diselamatkan dan kemudian disarankan kapal bersandar lebih ketengah agar lebih aman.
Kami harus mengeringkan badan sebelum kembali ke tenda dan syukur bisa lelap sampai subuh.
BEACH & REEF CLEAN UP
Pagi hari kami lakukan kegiatan sesuai rencana. Saya dan I Made melakukan reef clean up, snorkling memunguti sampah yang merusak terumbu karang di bawah laut. Sedangkan tim lain membersihkan sampah digaris pantai. Setelah dikumpulkan kami menghitung, rasanya tidak mungkin membawa sampah sebanyak ini ke kapal. Akhirnya sebagian terpaksa kami bakar dan sebagian lagi kami bawa.
Setelah itu kami berkemas untuk pulang dan segera meninggalkan pulau. Kepulauan yang menyimpan sejarah dan keindahan luar biasa. Mudah mudahan kunjungan ini bermanfaat. Setiap pulau atau tempat yang kami kunjungi selalu memberikan kesan luar biasa, dari pengalaman pengalaman ini kami senantiasa belajar dan berbagi tentang kehidupan.
We didn’t take anything but picture
We didn’t spend anything but time
We didn’t leave anything but step………
Langganan:
Postingan (Atom)